TAKENGON-LintasGAYO.co : Keputusan camat Jagong Jeget, Aceh Tengah, Drs. Abada yang meniadakan upacara 17 Agustus 2022 membuat warga kecewa.
Kekecewaan ini disampaikan oleh salah seorang aktivis, Alimin, kepada media ini, Sabtu 20 Agustus 2022.
Alimin sangat menyayangkan keputusan tersebut. Pasalnya, sejak dulu masyarakat Jagong Jeget sangat antusias mengikuti upacara 17-an.
“Setiap pelasanaan upacara 17-an, warga berbondong-bondong menuju lapangan. Begitu juga dengan para siswa,” ucapnya.
Menurut Alimin, usai upacara biasanya masyarakat Jagong Jeget akan terus memadati lapangan, dengan berbagai kemeriahan perayaan HUT Republik Indonesia.
“Acara-acara tersebut berupa hiburan seperti kuda kepang dan lain-lain yang kesemuanya dilaksanakan di lapangan Jagong Jeget. Tapi apa, tahun ini lapangan kosong,” tegasnya.
“Mungkin kalau tahun lalu adanya wabah Covid-19 warga masih bisa memahami jika upacara ditiadakan. Tapi tahun ini, kan semuanya sudah berubah,” tambahnya.
Alimin mengatakan, pada masa konflik Aceh berkecamuk, warga Jagong Jeget tetap antusias mengibarkan bendera merah putih. Namun, ia mengaku kecewa di dunia aman seperti saat ini, justru malah ditiadakan.
[Wwn/DM]