Oleh : Fauzi*
Boleh dikata, Indonesia sangat kaya dengan tradisi perayaan, baik yang bersifat lokal di suatu daerah maupun yang berlangsung karena peristiwa nasional, bahkan dunia yang dipadu dengan tradisi lokal.
Perayaan yang bersifat lokal banyak kita jumpai di Pulau Bali, khususnya terkait dengan prosesi keagamaan. Demikian juga di Pulau Jawa yang terkait dengan kelahiran anggota keluarga atau hari-hari besar agama, seperti saat masyarakat menyambut datangnya bulan Maulid atau hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Secara nasional, perayaan yang cukup meriah, tanpa sekat-sekat sosial maupun keagamaan adalah menyambut Hari Kemerdekaan RI yang juga dikenal dengan perayaan 17 Agustus.
Biasanya, sejak memasuki awal Bulan Agustus, masyarakat sudah menghias lingkungannya masing-masing dengan dominasi warna merah putih sebagai representasi bendera bangsa. Setiap rumah juga mengibarkan bendera merah putih sebagai penghormatan kepada perjuangan pendahulu dalam mengusir penjajah.
Jalan-jalan di depan rumah juga dicat sedemikian rupa, gapura atau pagar rumah dihias, termasuk memasang lampu kerlap Kerlip dan aneka warna. Warga berkreasi sedemikian rupa sehingga suasananya terlihat semarak.
Tak kalah meriah dari menghias rumah, penyambutan Hari Kemerdekaan RI juga diisi dengan berbagai lomba yang sangat khas Indonesia, seperti yang di laksanakan di kampung bebesen, Aceh Tengah.
Berikut beberapa lomba yang dilaksanakan dari tanggal 19-20 Agustus 2022 di dusun Telege dumen, Kampung Bebesen diantaranya pancing botol, makan kerupuk, tarek tambang, lari Bakia estapet air, estapet tepung, Kukur keramil (parut kelapa), dan Balap karung .
Menurut ketua panitia Saryan Dika Pediwi acara ini di ikuti oleh perwakilan dari 6 dusun yang berada di wilayah Kampung bebesen yakni Dusun Telege Dumen, Dusun Kemuning, Dusun Ujung Bebulon, Dusun Bunge Pekan, Dusun Kabinet dan Dusun Pintu Nangka.
Menurut Saryan kegiatan atau tradisi-tradisi dari bangsa nusantara ini tidak lepas dari nilai. Hampir semua yang menjadi kebiasaan masyarakat, memiliki nilai-nilai luhur yang terselip di dalamnya.
Karena itu tradisi-tradisi dalam lomba 17 Agustus itu juga pasti mengandung makna yang hendak diajarkan oleh sesepuh atau bahkan leluhur terdahulu kepada generasi saat ini. Makna-makna itu menjadi modal untuk diaktualkan dalam konteks saat ini.
Senada dengan Saryan, ketua pemuda Kampung Bebesen Syahril atau kerap di sapa Ato’ kegiatan ini sebagai wujud rasa cinta kita terhadap tanah air, dan menjadi upaya mengingat perjuangan para leluhur bangsa.
Ato’ juga menjelaskan bahwa acara puncak sekaligus pemberian hadiah bagi para pemenang akan di tutup dengan didong jalu antara pegasing jaya (Aceh Tengah) vs Damar Jaya ( Bener Meriah) pada tanggal 20 Agustus 2022 pukul 20.00 wib dan akan terbuka untuk umum. []