TAKENGON-LintasGAYO.co : Masih terkait penyelenggaraan International Tour de Lut Tawar, balap sepeda profesional pertama di provinsi Aceh yang merupakan hajatan Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah.
Mewakili Bupati, Sekda Aceh Tengah Subhandy menemui langsung Udianto race planner dari PB ISSI yang diundang oleh penyelenggara, di kantor Dispora Aceh Tengah, di kompleks olahraga Musara Alun.
Dalam pertemuan itu, Sekda mendapatkan penjelasan langsung dari Udianto yang akrab dipanggil Mbah Udi ini tentang betapa besarnya potensi Aceh Tengah dalam penyelenggaraan balap sepeda profesional dalam kategori Road Bike.
Kepada Subhandy, Mbah Udig menjabarkan, bagaimana segala kekhasan trek road race yang ada di Indonesia, semuanya bisa ditemukan di Aceh Tengah.
Kabupaten tertua di tanah Gayo ini ibaratnya adalah supermarket untuk trek balapan road bike profesional yang menurut Udianto pasti akan disukai pembalap manapun.
Mengingat besarnya potensi itu Mbah Udig sangat mengharapkan keseriusan pemerintah kabupaten Aceh Tengah dalam memperbaiki jalan-jalan yang direncanakan alan dilalui peserta iTdL.
“Sayang sekali kalau jalur sebagus ini harus diubah karena rusaknya jalan,” ujarnya.
Mbah Udiq juga menceritakan bagaimana sekarang banyak atlet sepeda kelas atas dunia yang berasal dari Kolombia, selain karena pembinaan yang serius juga karena secara anatomi terbentuk oleh alam dataran tinggi di atas 1.200 mdpl yang membuat volume paru-paru jadi lebih besar, sangat baik bagi endurance.
“Peluang mencetak atlet sepeda berkelas dunia sangat terbuka untuk tanah Gayo, asal dibina dengan serius,” ucapnya.
Selain bertemu Mbah Udig, kehadiran Sekda Aceh Tengah di kantor Dispora juga untuk menyemangati tim dari ISSI Aceh Tengah dan personel instansi terkait yang dipersiapkan untuk menjadi SDM pada saat balalan nanti untuk mendapatkan transfer knowledge dari mbah Udiq.
Dalam kesempatan tersebut, kepada LintasGAYO.co yang juga hadir di sana, Mbah Udiq menyampaikan pujian kepada tim promosi iTdL yang sudah mempunyai perencanaan dan action yang sangat jelas, bahkan mereka terlihat sangat menguasai dunia digital.
Menurut Mbah Udig, ini adalah pembeda yang sangat signifikan antara iTdL dengan tour-tour lain di Indonesia yang panitianya terkesan gagap digital.
Sementara itu, Plt Kadispora Aceh Tengah, Zulfandiara Gayo berharap agar event yang digagas oleh bupati Aceh Tengah, Shabela Abubakar ini, selain dari pemerintah kabupaten juga bisa mendapat perhatian dari pemerintah pusat dan pemerintah provinsi, terutama dalam hal perbaikan jalan.
Sebab jalan-jalan yang direncanakan akan dilewarti oleh para pembalap peserta Tour de Lut Tawar nanti, bukan hanya jalan kabupaten, melainkan juga jalan nasional dan jalan provinsi.
[Darmawan]