TAKENGON-LintasGAYO.co : Presiden Mahasiswa Universitas Gajah Putih (Presma UGP), Nasruna menyoroti pembangunan rumah adat Gayo di Linge dan mengaku prihatin dengan hasilnya, karena menurutnya ada beberapa bagian dari pengerjaan bangunan tersebut yang terlihat janggal.
“Saya cukup prihatin melihat hasil pembangunan rumah adat Gayo di kampung Linge ini, banyak bagian dari bagunan ini yang janggal, padahal pembangunan tersebut baru selesai dikerjakan di awal tahun 2022 ini,” ungkapnya lewat rilis yang diterima LintasGAYO.co, Selasa 12 April 2022.
Nasruna menambahkan, setelah mereka melihat langsung bangunan tersebut, terlihat beberapa bagian sudah mulai rusak, ini membuat pihaknya mempertanyakan jenis kayu yang dipergunakan untuk membuat rumah adat Gayo ini.
“Kami cukup miris melihat hasil pembangunan rumah adat Gayo yang dikerjakan CV Emphan Konstruksi yang menghabiskan angaran sebesar 1,8 Milyar. menurut kami hasil bangunan ini jauh dari kata layak dan rapi, dilihat dari jenis kayu yang dipakai saja, bisa dipastikan kalau bangunan ini tidak akan bertahan lama, sekarang saja sudah nampak ada beberapa bagian dari bangunan ini yang sudah rusak,” ujar presiden mahasiswa UGP ini.

Pernyataan senada disampaikan oleh Edi Syahputra, yang asli kecamatan Linge dan juga tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Linge (IMLING)
Edi juga mengaku sangat kesal melihat hasil akhir dari pembangunan rumah adat Gayo tersebut, meski dia mengapresiasi dan berterimakasih atas itikad baik pemerintah dalam membangun rumah adat Gayo di Linge.
Tapi sebagaimana halnya Nasruna, Edi pun melihat ada beberapa kejanggalan pada bangunan yang baru saja diresmikan ini.
Menurut pengamatan Edi, pengerjaan bangunan ini oleh kontraktor, terkesan tidak profesional alias asal-asalan.
“Kami cukup mengapresiasi Pemkab dalam melestarikan budaya Gayo dengan membangun rumah adat kebangaan masyarakat Gayo di Linge, namun sangat disayangkan niat baik pemerintah tersebut disalah gunakan oleh mereka yang mencari keuntungan lebih dari program ini, akibatnya, melihat buruknya kondisi bangunan ini, bisa dipastikan kalau bangunan ini tidak akan bertahan lama. Berbeda dengan rumah adat yang lama jauh lebih kokoh menurut kami,” ujarnya.

Melihat kondisi ini, Edi dan rekan rekan sepakat akan segera melaporkan segala kejanggalan yang mereka lihat dalam proses pembangunan rumah adat Gayo tersebut ke pihak penegak hukum.
[Ril]