Oleh : Melia Yunita*
Pertalite adalah bahan bakar gasoline terlaris selain premium karena harganya yang terjangkau. Namun berbeda dengan pendahulunya (premium), Pertalite yang memiliki warna hijau terang dan jernih ini memiliki angka oktan yang lebih tinggi (RON 90) dari bahan bakar Premium (RON 88).
Pertamax merupakan bahan bakar minyak yang diproduksi oleh Pertamina dengan nilai oktan 92 yang diluncurkan pertama kali pada tahun 1999 sebagai pengganti Premix 98 karena unsur MTBE yang berbahaya bagi lingkungan.
Dibandingkan dengan bensin premium yang memiliki nilai oktan 88, Pertamax menghasilkan timbal dan kandungan Nox dan Cox yang lebih sedikit. BBM ini telah dikembangkan untuk digunakan pada kendaraan yang diproduksi setelah tahun 1990.
Pertamax ditujukan untuk kendaraan yang memiliki tekhnologi setara Electronic Fuel Injection (EFI) dan catalyc converters (pengubah katalitik).
PT Pertamina (Persero) resmi menaikan harga BBM RON 92, Pertamax menjadi Rp 12.500 per liter, mulai berlaku per 1 April 2022. Pertamina berharap masyarakat tetap memilih BBM Non Subsidi yang lebih berkualitas.
Kenaikan harga Pertamax ini dalam rangka mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.
Info harga BBM terbaru Pertamina 11 April 2022 di beberapa daerah yang dilansir dari laman resmi Pertamina, berikut adalah rincian info harga BBM terbaru Pertamina per 11 April 2022:
1. Provinsi Aceh : Harga BBM jenis Pertalite Rp 7.650, Pertamax Rp 12.500, Pertamax Turbo Rp 14.500, Dexlite Rp 12.950, dan Pertamina DEX Rp 13.700.
2. Provinsi Sumatera Utara: Harga BBM jenis Pertalite Rp 7.650, Pertamax Rp 12.750, Pertamax Turbo Rp 14.800, Dexlite Rp 13.250, dan Pertamina DEX Rp 14.000.
3. Provinsi Sumatera Barat: Harga BBM jenis Pertalite Rp 7.650, Pertamax Rp 12.750, Pertamax Turbo Rp 14.800, Dexlite Rp 13.250, dan Pertamina DEX Rp 14.000.
4. Provinsi Riau: Harga BBM jenis Pertalite Rp 7.650, Pertamax Rp 13.000, Pertamax Turbo Rp 15.100, Dexlite Rp 13.550, dan Pertamina DEX Rp 14.300.
5. Provinsi Kepulauan Riau: Harga BBM jenis Pertalite Rp 7.650, Pertamax Rp 13.000, Pertamax Turbo Rp 15.100, Dexlite Rp 13.550, dan Pertamina DEX Rp 14.300.
Langkanya Pertalite disebut-sebut karena beralihnya konsumsi masyarakat dari semula Pertamax ke Pertalite. Sejumlah SPBU juga melaporkan pengiriman Pertalite berkurang sejak harga Pertamax naik.
Sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kabupaten setempat memasang palang kalau bahan bakat jenis Pertalite habis. Langkanya Pertalite disebut-sebut karena meningkatnya konsumsi BBM jenis tersebut, setelah pemerintah menetapkan harga BBM RON 92 atau Pertamax dari sebelumnya Rp9.000 – Rp9.400 per liter menjadi Rp12.500 – Rp13.000 per liter.
Sementara itu, sebagian rakyat kecil berharap tak ada kenaikan harga BBM bersubsidi yang akan memberatkan hidup mereka. Kendati demikian, sebagian masyarakat golongan menengah ke atas mengaku setuju. Mereka paham alasan pemerintah terkait kebijakan itu.
Saat ditemui di Aceh, Sabtu (9/4), Mahdar warga setempat mengatakan sangat prihatin terkait kenaikan harga BBM bersubsidi yang berdampak besar bagi rakyat miskin.
“Keinginan kami jangan naiklah harga BBM, kasihan orang-orang yang berpendapatan rendah, pendapatan mereka kan tidak seberapa dibandingkan kebutuhannya,” ujar Mahdar
“Ya Gimanalah, itu pengaruh ke bahan sembako. Bahkan, bahan dasar dagangan saya saja seperti sayuran dan bahan dapur lainnya ikut naik,” tambah Mahdar
Senada dengan Lingga mengatakan, bahan bakar naik apa enggak sama saja. “Masih isu saja harga sembako sudah pada naik,” ujar Lingga.
Namun, Rusdi, warga setempat mengaku setuju dengan rencana kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM. “Cukup setuju kita dukung pemerintah pastinya. Lebih baik dialihkan ke sektor jangka panjang seperti pendidikan maupun kesehatan,” ujarnya.
Sementara itu, melihat kenyataan situasi kondisi yang ada pada saat ini, Presiden Joko Widodo mengatakan, tidak mungkin pemerintah tak menaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Kenaikan ini disebabkan karena ekonomi global yang sedang bergejolak, utamanya lonjakan inflasi yang terjadi di hampir di semua negara.
“Enggak mungkin kita tidak menaikkan yang namanya BBM, nggak mungkin. Oleh sebab itu kemarin naik pertamax,” kata Jokowi saat memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara yang ditayangkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (6/4/2022).
Jokowi mengatakan, kenaikan inflasi menyebabkan dunia mengalami krisis dan situasi yang sulit. Amerika misalnya, saat ini inflasinya sudah mencapai angka 7,9 persen. Padahal, biasanya di bawah angka 1. Inflasi di Uni Eropa yang biasanya di kisaran angka 1 juga naik, masuk ke angka 7,5 persen.
Dengan adanya situasi ini, Jokowi meminta seluruh menterinya waspada, terutama yang berkaitan dengan harga gas dan pangan. Ia mengingatkan jajarannya terus berkonsolidasi agar tidak keliru dalam mengambil kebijakan.
“Sekali lagi, merumuskan kebijakan yang tepat, melakukan langkah-langkah dan kepemimpinan yang tepat di lapangan dan memberikan sekali lagi pernyataan yang sangat berempati kepada rakyat,” tuturnya.
Sebagaimana diketahui, PT Pertamina (Persero) resmi menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax menjadi Rp 12.500-Rp 13.000 per liter dari sebelumnya sekitar Rp 9.000-Rp 9.400 per liter. Kenaikan ini mulai berlaku 1 April 2022 pukul 00.00 waktu setempat.
*Mahasiswa Prodi Ilmu Politik, FISIP Universitas Syiah Kuala, asal Jagong Jeget