[Puisi] Didong Di Atas Awan
Habas, S.Pd
Wenku….
Bangunlah dari gawaimu
Jangan membatu menemani kakek merah
Yang tertawakan kedunguanmu
Jangan tunggu Bur Telong marah
Menyemburkan api neraka yang membuncah
Karena ketidak pedulianmu
Terlalu lalai dalam pesonanya
Berdidonglah….
Serukan tepuk tangan riah
Tunjukkan ke dunia
Jika di sana Laut Tawar masih resah
Datu Beru tak lagi bergairah
Menyaksikan kalian yang cuma bisa diam
Menatap kakek merah yang mentertawakan kedunguanmu
Bangkitlah Wenku….
Ada beribu semangat menyala di didongmu
Warisan endatumu
Harta leluhurmu
Yang harus engkau teruskan
Bukan gawai dan kakek merah
Yang menjadikan dirimu sapi perah
Menghamburkan gemerincing rupiah
Menghabiskan peluh keringat ayah bunda yang berdarah
Wenku….
Janginkan sebuku didong di atas awanmu
Biar seluruh dunia tahu
Inilah Gayo yang terkenal dengan kopinya
Dengan seribu tanahnya yang menebar aroma
Dengan semangat didong yang membahana
Kurrr semangat….
Bukan si kakek merah yang tertawa
Karena kau terlena dalam ranahnya
Mentertawakan kedunguanmu
Tak sudi berdidong tentang negerimu
Bener Meriah-Gayo, Maret 2022
*Habas adalah guru SMK Negeri 1 Bener Meriah
[SY]