PT LMR Belum Antisipasi Kecelakaan yang Beresiko Membahayakan Lingkungan Gayo

oleh

TAKENGON-LintasGAYO.co : Ada banyak hal yang terungkap dalam video wawancara Achmad Zulkarnain, kuasa direktur PT LMR di channel YouTube “Ngopi Bareng Win Wan Nur” yang diberi judul “Blak-Blakan PT LMR Soal Rencana Penambangan Emas di Linge.”

Selain mengungkap fakta bahwa PT LMR akan menggunakan sianida untuk memisahkan emas dan logam ikutan dari batu-batuan yang ditambang, serta tidak adanya peran pemerintah Aceh Tengah bahkan dalam pemerintah Aceh dalam pemberian izin eksploitasi tambang emas di Linge.

Dalam wawancara yang dipandu oleh Win Wan Nur yang juga anggota dewan redaksi LintasGAYO.co ini juga terungkap kalau PT LMR juga sama sekali belum menyiapkan antisipasi, seandainya terjadi kecelakaan yang membuat sianida, zat kimia mematikan yang dalam dosis sedikit saja bisa menghilangkan nyawa manusia, sebagaimana yang terjadi pada kasus kopi Mirna.

Pada tulisan sebelumnya disebutkan bahwa PT LMR tidak akan mengalirkan sianida yang mereka pakai untuk memisahkan emas dan logam ikutan lain dari batu-batuan itu, ke sungai. Mereka akan tetap membiarkan sianida di dalam tangki dan akan menambahkan dosis baru seandainya dosis lama sudah tidak memungkinkan.

Dalam wawancara ini tidak terungkap, bagaimana cara mereka mengelola tailing, adonan batuan hancur yang sudah tidak mengandung emas tapi sudah mengandung sianida. Hal ini alpa ditanyakan oleh Win Wan Nur sebagai pewawancara dan juga tidak diceritakan oleh Achmad Zulkarnain sebagai kuasa direktur PT LMR.

Tapi yang menarik adalah ketika Win Wan Nur menanyakan, bagaimana seandainya terjadi kecelakaan, sianida, zat kimia sangat beracun yang mereka gunakan sebagai bahan kimia aktif untuk pengolahan emas itu, tanpa direncanakan tumpah ke alam.

Ketika hal itu ditanyakan, Achmad Zulkarnain mengatakan bahwa tidak akan mungkin terjadi kecelakaan seandainya semua prosedur dilaksanakan. Lalu kemudian Win Wan Nur mengatakan kalau di tempat lain ada banyak kejadian kecelakaan tambang terkait sianida. Achmad Zulkarnain mengatakan tidak pernah mengetahui adanya kecelakaan seperti itu.

Win Wan Nur kemudian mengeluarkan telepon selularnya dan menunjukkan kejadian-kejadian kecelakaan tambang emas di berbagai tempat di dunia yang membuat sianida tumpah ke alam dan menimbulkan kerusakan lingkungan yang luar biasa. Achmad Zulkarnain tidak bisa menjawab secara tegas, bagaimana mengantisipasinya, malah yang dijelaskan adalah bagaimana penangananan sianida tersebut benar-benar aman.

Misalnya saat Win Wan Nur di video ini menanyakan, nanti sianida yang rencananya akan digunakan untuk pemurnian emas itu dibawa lewat jalur mana. Achmad Zulkarnain menjawab, mengingat pelabuhan ada di Lhokseumawe dan Banda Aceh, kemungkinan sianida akan dibawa melalui jalur itu.

Kemudian Win Wan Nur mengingatkan akan resiko, truk pembawa sianida itu jatuh ke aliran sungai, mengingat di jalur yang dilewati ada DAS – DAS besar yang sangat penting di Aceh. Mulai dari DAS Peusangan, DAS Jambo Aye, DAS Tripa sampai DAS Arakundo.

Kuasa direktur PT LMR tidak menjawab sesuai pertanyaan, tapi malah menjelaskan bagaimana amannya proses pengangkutan. Mulai dari sianida yang berbentuk bubuk, disimpan di kaleng tertutup, lalu dibawa juga dalam mobil box. Sehingga semua mereka jamin sangat aman.

Tapi kemudian Win Wan Nur mengatakan, bahwa di negara Kyrgistan pernah terjadi kecelakaan truk pembawa sianida milik perusahaan tambang emas jatuh ke sungai dan sianida yang dibawa, tumpah mencemari air, mengakibatkan bencana lingkungan yang sangat luar biasa.

Kuasa direktur PT LMR kembali tidak menjawab pertanyaan itu dan tetap bersikukuh bahwa proses penambangan emas yang menggunakan sianida sebagai bahan aktif ini sangat aman.

Tayangan lengkapnya di channel ini :

[Red]

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.