Petani Kopi Gayo Ini Digandeng UNPAB Untuk Bermitra

oleh

Takengon-LintasGAYO.co ; Kiprah petani kopi Gayo, Zaini dengan P4S (Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya) Maju Bersama dan Klinik Kopi Gayonya, ternyata tidak hanya dikelanal diseputaran Dataran Tinggi Gayo saja, tapi juga sudah dikenal di berbagai daerah baik dalam provinsi Aceh maupun luar provinsi Aceh.

Pengalaman dan skill Zaini dalam budidaya kopi arabika ini, kemudian bermuara pada ketertarikan berbagai pihak untuk menjalin kerjasama dengan P4S Maju Bersama maupun Klinik Kopi Gayo yang berpusat di Kampung Gele Lah, Kecamatan Bebesen, Kabupaten Aceh Tengah ini.

Sampai dengan akhir tahun 2021 yang lalu, tercatat Zaini sudah menanda tangani kesepakan dengan berbagai pihak seperti Universitas Teuku Umar Meulaboh, Universitas Malikul Saleh Lhokseumawe, SPP Pertanian Saree, dan berbagai lembaga penelitian di Aceh.

Selain menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, Zaini juga pernah menerima kunjungan petani dari berbagai daerah seperti Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Barat, bahkan beberapa petani dari Amerika Latin juga pernah berkunjung kesini.

Awal tahun 2022 ini, Klinik Kopi Gayo Zaini juga sempat disambangi oleh Kaesang Pangarep, putra Preseiden Jokowi yang juga berkeinginan mengajak kerjasama Zaini dal;am bisnis kopi yang dikelolanya.

Seabreg prestasi juga pernah diraih oleh petani kopi Gayo ini, diantaranya pernah diundang ke Istana Negara untuk menerima penghargaan sebagai Ketua P4S Madya Tingkat Nasional dari Presiden Jokowi pada tahun 2015 yang lalu. Dia juga sudah berhasil mengondol gelar juara di berbagai kontes kopi tingkat nasional maupun internasional.

Kiprah Zaini yang kemudian dikenal berbagai kalangan setelah diangkat lewat tulisan di media oleh pegiat literasi di Dataran Tinggi Gayo seperti Win Ruhdi Bathin dan Fathan Muhammad Taufiq, akhirnya sampai juga ke civitas akademika Universitas Pembangunan Panca Budi (UNPAB) Medan.

Tertarik dengan kretaivitas petani kopi Gayo ini, pihak UNPAB mulai menjalin kominikasi digital dengan Ketua Forum P4S Aceh Tengah ini untuk menjajaki peluang kerjasama.

Merasa ada kecocokan visi dan misi, Universitas Panca Budi pun melanjutkan komunikasi menuju kesepakatan kerjasama (MoU) dengan Klinik Kopi Gayo maupun P4S Maju bersama. Tidak menunggu waktu terlalu lama, Rektor UNPAB, Dr.H. Muhammad Isa Indrawan, SE, MM beserta beberapa Ketua Prodi, Dosen dan Mahasiswanya, Rabu sore (16/3/2022) tiba di “padepokan” Zaini untuk merealisasikan kerjasama ini.

Disambut dengan ramah dalam suasana kekeluargaan, dengan suguhan khas kopi arabika Gayo, pertemuan civitas akademika UNPAB dengan Zaini dan pengurus P4S berlansung akrab di saung Klinik Kopi Gayo.

Pertemuan tersebut kemudian berlanjut dengan ditanda tanganinya kesepakatan kerjasama (Memorandum of Understanding) antara UNPAB dengan P4S Maju Bersama/Klinik Kopi Gayo. Dalam kerjasama yang ditanda tangi bersama oleh Rektor UNPAB dengan Zaini tersebut, pihak Zaini akan menyediakan dan menfasitasi berbagai kegiatan penelitian baik yang dilakukan oleh mahasiswa maupun dosen UNPAB kususnya dari Prodi Agroteknologi.

Sementara pihak UNPAB akan membantu pengembangan sarana prasarana di P4S Maju Bersama/Klinik Kopi Gayo.

Universitas Pembangunan Panca Budi Medan merupakan salah satu perguruan tinggi tertua di Sumatera Utara, sudah berdiri sejak tahun 1956 yang lalu, memilik 3 Fakultas dengan 20 Program Studi dan saat ini mempunyai mahasiswa lebih dari 17.000 orang.

Dalam sambutan selamat datangnya, Zaini menyampaikan bahwa kerjasama dengan pemerintah maupun lembaga di Sumatera Utara bukan hal baru baginya, karena sebelumnya Zaini juga sudah melanglang buana di seantero wilayah Sumatera Utara mulai dari Mandailing Natal sampai Simalungun dan daerah-daerah di kaki Gunung Sinabung dalam rangka membina petani kopi di daerah tersebut.

Namun dengan kerjasama dengan perguruan tinggi di Sumatera Utara, kerjasama dengan UNPAB ini adalah yang pertama. Zaini merasa bersyukur, pihaknya bisa menjadi mitra bagi UNPAB melalui kerjasama ini, dia berharap kerjasama ini akan terus berlanjut.

“Difasilitasi oleh Conservation International Indonesia (CII) dan Unicef, berepa tahun lalu saya pernah diajak untuk ikut membina para petani kopi di berbagai daerah di Sumatera Utara, sehingga saya sudah menganggap Sumatera Utara ini sebagai kampung kedua saya,” kata Zaini.

“Dan kerjasama dengan teman-teman di Sumataera Utara bukan hal yang baru bagi saya, tapi hari ini saya merasa istimewa karena ada perguruan tinggi besar di Medan yang ingin bermitra dengan kami, semoga kerjasama ini membawa manfaat bagi kita semua dan akan terus berlanjut,” ungkap Zaini usai memebrikan cinderamata berupa syal kerawang Gayo kepada Rektor UNPAB.

Sementara itu Rektor UNPAB, Muhammad Isa dalam sambutannya menyampaikan bahwa dirinya sudah cukup lama mengenal sosok Zaini dengan Klinik Kopinya dari literasi yang pernah dia baca. Dia bersyukur hari ini bisa bertemu langsung bahkan bisa langsung menjalin kemitraan.

“Dulu saya hanya mengenal kopi mandailing, tapi ternyata masih banyak jenis kopi arabika, salah satunya yang sekarang sangat populer adalah kopi Gayo, dan saya sangat bersyukur hari ini bisa bertemu langsung dengan pakarnya,” katanya.

“Sebelumnya saya hanya mengenal beliau dari berbagai literasi yang saya baca di media, bahkan bisa menjalin kemitraan dengan beliau, ini sebuah langkah besar bagi UNPAB untuk bisa lebih berkontribusi dalam pengembangan kopi arabika yang sekarang juga sudah menjadi fokus utama dari perguruan tinggi kami,” ujar Isa.

Penandatanganan Mou antara pihak UNPAB dengan P4S Maju Bersama/Klinik Kopi Gayo yang dilakukan secara “lesehan” ini juga turut disaksikan oleh perwakilan dari MPKG, Universitas Gajah Putih, Forum Komunikasi P4S Bener Meriah, Koordinar dan Penyuluh Pertanian di BPP Bebesen, Ketua Prodi, Dosen dan Mahasiswa UNPAB serta para pemerhati kopi Gayo.

[FTM/DM]

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.