Oleh : Dheananda Putri Alfarizi*
Nama saya Dheananda Putri Alfarizi lahir pada tanggal 26 Februari 2005 di Kabupaten Bener Meriah. Daerah ini menjadi saksi kehidupan saya selama kurang lebih 16 Tahun.
Terlahir dari ayah dan ibu seorang petani kopi, sebagaimana halnya mayoritas penduduk Bener Meriah. Kopi memang merupakan mata pencaharian utama masyarakat di daerah kami. Hal ini membuat saya memahami keadaan Bener Meriah dengan baik.
Bener Meriah sering disebut Negeri diatas awan dengan cuaca yang sejuk dan asri mengalami banyak perubahan yang terjadi setelah Corona Virus Disease (Covid-19) datang menyerang Indonesia. Perubahan yang sangat terasa adalah menurunnya penghasilan masyarakat sebab harga kopi yang drastis menurun dalam kurun waktu yang lama. Hal ini seharusnya mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah dan upaya yang dilakukan.
Sebagai generasi muda saya memiliki perhatian besar kepada daerah ini. Karena sejauh ini, menurut saya banyak permasalahan masyarakat yang seharusnya diberi perhatian khusus seperti :
2. Kesehatan Masyarakat
Karena merupakan daerah yang relatif terpencil yang berimbas pada minimnya pengetahuan mengenai kesehatan dalam upaya memutuskan rantai penularan. Maka seharusnya pemerintah melakukan sosialisasi pemahaman lebih terhadap kesehatan masyarakat yang dilakukan secara merata dari desa ke desa. Serta juga melakukan pembinaan literasi digital untuk mengajarkan cara cara penggunaan media digital dengan baik dan benar agar tidak disalah gunakan dan memiliki kecakapan terhadap tekhnologi sehingga masyarakat dapat memperoleh berita yang baik dan benar serta mengurangi resiko terkena dampak dari berita palsu.
2. Ekonomi
Sebagai daerah yang masyarakatnya dominan petani kopi yang terdampak keras karena Covid-19 cukup mengguncang perekonomian di Bener Meriah. Yang mana penurunan harga kopi yang menurun hampir 50% menyebabkan petani kehilangan pendapatan dalam jumlah yang besar. Hal ini terjadi karena menurunnya daya ekspor dan impor khusunya dibidang kopi karena sering mengalami fluktuasi sehingga tidak dapat memenuhi pasar dunia.
Dalam menangani ini seharusnya ada upaya peningkatan nilai ekspor dan impor kopi sehingga dapat meningkatan pendapatan petani dan mampu memenuhi pasar dunia dengan upaya peningkatan nilai tambah pada komoditas kopi sebelum diekspor melalui prosesi pengelolaan yang memerlukan investasi dan teknologi pengelolaan yang lebih modern hal ini menjadi trobosan dalam meningkatan daya saing terhadap Negara penghasil kopi utama di dunia.
3. Pendidikan
Karena pembatasan aktivitas masyarakat selama pandemi, maka juga berlaku pada pembatasan aktivitas pada saat bekerja dan menempuh pendidikan. Selama pandemi saya sendiri sebagai siswa mengalami berbagai masalah dalam menempuh pendidikan dimulai dari jaringan yang sering tidak stabil, pemahaman menurun, kesulitan memenuhi kebutuhan belajar seperti laptop dan smartphone serta kerap terjadi perbuatan tidak jujur ketika mengerjakan tugas.
Sekolah secara during juga membuat hubungan antar guru dan siswa menurun, mengurangi rasa cinta terhadap sekolah, matinya ekstrakurikuler dan tidak dapat menjalankan ide ide dari siswa sehingga menurut saya menekan potensi berkembangnya prestasi siswa.
Maka perlu ada terobosan dalam peningkatkan agar bekerja dan belajar secara daring dapat berjalan secara efektif. Khususnya dibidang pendidikan saya mengupayakan beberapa hal terhadap beberapa kelompok pendukung di sector pendidikan sebagai berikut :
a. Orang Tua
Upaya yang dilakukan adalah mengusahakan pemahaman orang tua dalam melengkapi kebutuhan pembelajaran secara daring minimal handphone dan kuota internet. Selain itu membuat program laporan orang tua dalam memantau aktivitas belajar siswa
b. Guru
Melakukan kebijakan penuntutan untuk membuat pembelajaran secara daring yang menarik dan tidak monoton sehingga siswa mampu menerima pembelajaran dengan baik. Guru juga diminta untuk menciptakan inovasi belajar yang efektif. Serta meminta laporan pembelajaran sebagai bukti.
c. Pelajar
Pelajar diharuskan belajar secara mandiri di rumah menggunakan handphone atau alat elektronik lainnya dengan pemantauan dari aplikasi sehingga orang tua dan guru dapat memantau aktivitas belajar siswa.
Dengan menjalankan upaya – upaya tersebut saya yakin bisa membuat masyarakat di daerah saya menjadi lebih aman dan mampu untuk melewati masa masa sulit pada saat pandemi. Kemudian dapat juga merubah prespektif masyarakat tentang era tekhnologi dengan melakukan pembimbingan literasi digital sehingga membuat daerah saya tetap maju dan berkembang dengan mengikuti zaman modern.
*Peserta Pelatihan Jurnalistik Cabdin Wilayah Bener Meriah dan LintasGAYO.co asal SMAN 1 Bandar