[Puisi] Sejarah Dalam Negeri Filsafat
Savitri Jumiati
Bola-bola globalisasi
Komoditi cekik mati
Berlari sembunyi
Cekal rasa harga diri
Dunia banyak api
Ini bukan panggung atraksi
Bukan sulap para badut pemimpi
Tunding sana sini
Hasilnya pepesan teri
Lontar kayu dari balik jeruji
Apa ini toga-toga sang pembuli
Hei tuan yang berlagak petinggi
Aku tiada pernah pergi
Sebab kami bukan penyekap negeri
Yang kerjanya hanya pandai mencuri
Apa itu bahasa ibu pertiwi
Terolah lupa zaman pribumi
Aku diam dalam dongeng televisi
Mampir di jidat-jidat yang kurang nutrisi
Sudahlah aku tak suka basa-basi
Intuisi teknologi makin canggih
Sejarah bukan ajang properti
Dapat diperjual beli
Jika ingin jadilah pengigau yang nasiolisti
Bukan mampir diketiak istri
Sejarah bukan obsesi
Dalam tangan negeri filsafat hakiki
Mati di lubang lubang asasi
Puan ini puisi
Bukan bahan cerca maki
Toh aku paling mensyukuri
Tidak bermimpi setinggi pelangi
Tidak ambisius mencari harta gono gini
Walhasil eksposdisi di ruang farkusi
Hasil industri melengking tinggi
Setidaknya mencekik hati
Ya aku lebih diluar sini
Bersuka ria dengan tawa-tawa anak bulan sabit
Meski terpandang sebelah mata negeri
Aku bukan pemimpi mendatangi gubuk gubuk pendengki
Negeriku sudah mati
Bahasaku telah tercemeti
Entah kembali
Atau diam diantara terpas angin
Sayangnya aku hanya kalimat tak singgah dijalan jalan para petuji
Sebab aku tak akan pernah lari
Dari kertas kertas rindu ini
Bekasi, Maret 2022
Savitri J, bernama pena Telaga Sastra Cinta. Lahir di Jakarta September 1976 dan tinggal di Jl. Bintara Jaya 4 Kelurahan: Bintara Jaya Bekasi. [SY]