TAKENGON-LintasGAYO.co : Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Putri Pukes mengeluhkan perhatian pemerintah dalam pengelolaan dan pelestarian situs Putri Pukes sebagai salah satu destinasi wisata di Aceh Tengah.
Hal itu disampaikan oleh, Ketua Pokdarwis Putri Pukes, Anjar melalui rilisnya yang diterima LintasGAYO.co, Minggu 6 Maret 2022.
“Saat ini kita mengelola objek tersebut secara swadaya. Sebagian biayanya kita ambil dari tiket masuk dari wisatawan,” katanya.
Menurutnya, perhatian pemerintah terputus sejak juri kunci situs Puteri Pukes meninggal dunia empat tahun lalu.
Ia berharap, pemerintah melalui dinas terkait meneruskan kerjasama dengan Pokdarwis Putri Pukes.
“Jalan menuju objek gua dari suami putri pukes sudah lama diusulkan, namun hingga saat ini belum ada pembangunan sama sekali. Objek ini, menjadi daya tarik dari wisatawan,” tandasnya.
Menanggapi itu, Kepala Dinas Pariwisata Aceh Tengah, Jumadil Enka ketika dihubungi LintasGAYO.co mengatakan, sejak juru kunci Putri Pukes meninggal dunia pihaknya memang bekerjasama dengan Pokdarwis.
“Dengan pembagian 70 persen untuk Pokdarwis dan 30 persen untuk PAD daerah,” katanya.
Menanggapi pembangunan yang telah diusulkan, Jumadil mengatakan, dalam waktu dekat karena keterbatasan anggaran tidak ada pembangunan fisik ke Puteri Pukes.
“Anggaran kita sangat terbatas, jadi pembangunan belum ada,” tandasnya.
[Redaksi]