Diundang Sosialisasi Mahasiswa Linge “Usir” PT. LMR

oleh

TAKENGON-LintasGAYO.co : Telah terjadi pengusiran terhadap PT. Linge Mineral Resource (PT. LMR) yang dilakukan oleh mahasiswa yang berasal dari sebagai Ikatan Mahasiswa Linge.

Sehari sebelumnya, dibeberapa group WhatsApp dengan anggota berbagai kalangan di Aceh Tengah, beredar informasi bahwa pada hari ini akan diadakan pertemuan antara Mahasiswa Linge dengan PT. LMR di salah satu hotel di Aceh Tengah, sebagaimana terlihat di screenshot whatsapp Edi Syahputra yang tak lain adalah Ketua Ikatan Mahasiswa Linge.

Di screenshot yang beredar luas tersebut, terlihat kalau Edi mengatakan bahwa pada hari ini sabtu 5 Maret 2022, akan ada petemuan di salah satu hotel berbintang di Takengon, adapun tujuan diadakannya pertemuan ini adalah sebagai ajang pihak PT. LMR untuk melakukan sosialisasi. Dalam screenshot tersebut, Edi mengatakan akan menghadiri undangan tersebut.

Pada hari yang ditentukan, Edi dan kawan-kawan, benar-benar hadir. Tapi berbeda dengan yang direncanakan, acara yang awalnya diplot sebagai ajang sosialisasi malah berubah menjadi pengusiran yang dilakukan mahasiswa terhadap PT. LMR.

Ketika mereka berhadapan dengan perwakilan PT. LMR, Edi dan puluhan mahasiswa yang hadir membentangkan poster yang bertuliskan penolakan di hadapan direktur PT. LMR.

Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk penolakan Mahasiswa terhadap kehadiran tambang emas di kecamatan Linge.

Edi Syahputra ketua IMLING mengatakan pihaknya melarang keras PT. LMR mengadakan pertemuan-pertemuan di wilayah Aceh Tengah apapun bentuknya dan kegiatan tersebut hanya untuk memberikan pandangan dan pendekatan emosial saja agar proses pertambangan berlangsung mulus.

“Kami atas nama Mahasiswa Linge dan Masyarakat Gayo tetap menolak kehadiran tambang, mereka hanya melakukan pendekatan terhadap mahasiswa agar dapat di rangkul, dalam hal ini tidak ada negoisasasi apapun dan pandangan apapun, tetap kita tolak,” tegas Edi, Sabtu 5 Maret 2022.

Sementara itu, kuasa direktur PT. LMR, Ahmad Zulkarnain yang dihubungi oleh LintasGAYO.co secara terpisah, menyatakan bahwa sebenarnya tidak ada terjadi pengusiran.

Menurutnya, yang terjadi sebenarnya adalah pada hari selasa 23 februari dirinya dihubungi oleh mahasiswa Linge untuk melakukan pertemuan dengan waktu yang ditentukan oleh pihak mahasiswa.

Akhirnya pertemuan disepakati pada hari sabtu 5 Maret 2022, di hotel Grand Renggali, kecamatan Lut Tawar.

Akhirnya pertemuan terjadi pada hari sabtu 5 Maret 2022 pukul 15.00, tapi tidak seperti yang diharapkan.

Dialog seperti yang direncanakan belum sempat dilakukan. Tapi mahasiswa sudah membentangkan spanduk penolakan. “Bahkan assalammu’alaikum saja belum,” ujar Ahmad Zulkarnain.

[Redaksi]

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.