Buktikan Keaslian Pusaka Reje Linge, Win Wan Nur akan Undang Tagore dan Syukur Kobat ke Podcast

oleh

TAKENGON-LintasGAYO.co : Melihat berita yang beredar di salah satu media online yang berbasis di Banda Aceh, terkait penyataan dari Ketua Dewan Adat Gayo (DAG) yang mendiskreditkan pemberitaan LintasGAYO.co terkait keaslian benda pusaka Reje Linge yang tengah dipamerkan.

Win Wan Nur, salah seorang dewan redaksi LintasGAYO.co, angkat bicara. Pria asal Kute Rayang, Isak, kecamatan Linge yang dikenal kritis terkait pameran dan sejarah Kerajaan Linge tersebut, mengundang Tagore Abubakar yang mengklaim dirinya sebagai Ketua Dewan Adat Gayo dan Syukur Kobat selaku ketua panitia Pekan Kebudayaan Gayo untuk hadir ke podcast yang dia pandu.

“Kita akan mengundang Pak Tagore dan Cik Syukur untuk hadir di podcast yang saya pandu, guna mengklarifikasi pernyataan mereka perihal keaslian benda pusaka Reje Linge yang tengah dipamerkan dan ucapan mereka berdua di salah satu media online, yang mendiskreditkan serta mem-framing buruk LintasGAYO.co,” kata Win Wan Nur, Rabu 23 Februari 2022.

Menurutnya, pameran tersebut dibuka untuk publik, dibiayai dengan dana publik, judulnya jelas menyebut nama Reje Linge, tapi begitu publik menilai, dikatakan mahkota Reje Linge masih disimpan.

“Ini kan logikanya seperti orang yang jual daging sapi, pas orang sudah beli dan bayar yang didapat Keloang (pakis-red), waktu media menulis, ternyata yang dijual keloang.
Si penjual marah, kenapa itu media nggak konfirmasi dulu ke kami, orang daging sapi nya masih kami simpan, belum dikeluarkan. Ini sangat lucu,” katanya.

“Kalau memang Pak Tagore tau siapa yang menulis terus kenapa? Apa masalahnya? Mau pakai cara menakut-nakuti model Orde Baru? Apakah setelah Pak Tagore yang terhormat tahu siapa yang menulis, itu bisa menghapus fakta kalau mahkota seperti yang dipamerkan di GOS itu banyak dijual di Shopee?,” tegasnya.

Menurutnya, kalau memang pihak panitia dan DAG keberatan dengan yang disampaikan di media LintasGAYO.co, kenapa mereka tidak mengajukan keberatan pada media yang menulisnya? Yang tulis LintasGAYO.co kok dijawab di media lain.

“Nggak punya nomer telelepon redaksinya? Atau mau mem-frame ke publik kalau LintasGAYO.co sebagai media yang tak mau memberi hak jawab dan tak bertanggung jawab setelah merilis satu berita? Atau mau pake taktik Belanda “Devide et Impera” mengadu domba antar media?” Kesal Win Wan Nur.

Untuk itu, putra asal Kute Rayang Isak ini mengajak Tagore dan Syukur Kobat untuk mau hadir di podcast yang dia pandu.

“Atau mudahnya begini saja, saya Win Wan Nur, putra Gayo asal Kute Rayang, Isak mengundang dengan hormat dua orangtua saya Pak Tagore dan Cik Syukur Kobat yang sangat saya banggakan, untuk bicara menjelaskan segala lape ni ate, berbagai pertanyaan dan keraguan saya dan banyak anggota masyarakat Gayo soal peninggalan Reje Linge dan sejarah Linge versi ama dan Pak Cik berdua di acara semacam podcast yang ditayangkan di YouTube, biar publik bisa melihat nyata tanpa rekayasa,” tegas Win.

“Saya mengajak ama dan pakcik untuk tampil di podcast itu besok pagi. Untuk jam pengambilan gambar, silahkan ama dan pakcik tentukan sendiri. Dengan begini, tidak ada lagi misteri, tak perlu bicara di belakang dengan mengatakan saya tahu siapa, orang yang menulis seolah fakta benderang di depan mata ini begitu misteriusnya,” tambahnya.

Win mengajak, kedua yang sudah dianggap tokoh tersebut untuk merikan teladan yang baik pada generasi penerus Gayo dengan menegakkan prinsip Gayo ajaran luhur muyang datu kita “salah bertegah, benar berpapah.”

“Undangan resminya akan kita antar secepatnya,” tandas Win Wan Nur.

[Redaksi]

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.