Takengon-LintasGAYO.co : Sidanf Paripurna Istimewa DPRK Aceh Tengah dalam rangka peringatan hari jadi ke-445 Kota Takengon kental dengan nuansa Gayo.
Pantauan LintasGAYO.co, Kamis 17 Februari 2022 di ruang sidang DPRK Aceh Tengah, tampak yang hadir semuanya mengenakan busana Kerawang Gayo, dan beberapa anggota DPRK tampak menggunakan jembolang dan kelubung bagi anggota DPRK perempuan.
Sidang dibuka langsung oleh Ketua DPRK Aceh Tengah, Arwin Mega menggunakan bahasa Gayo.
Arwin Mega mengatakan, peringatan hari jadi kute Takengon setiap tahunnya merupakan peringatan sakral bagi masyarakat Gayo. “Tahun ini digelar masih dalam suasa Covid-19, namun tak mengurangi maknanya,” kata Arwin Mega.
Diusia 445 tahun, Kota Takengon masih banyak yang harus dibenahi, untuk itu perlu disinergisitas antara eksekutif dan legislatif. “Bersama akan mudah, kota ini butuh inovasi,” tegasnya.
Sementara itu, Bupati Shabela Abubakar menyampaikan bahwa peringatan HUT Kota Takengon pada tahun ini masih dilaksanakan secara sederhana dikarenakan masih dalam kondisi pandemi.
Kendatipun demikian, Bupati mengutarakan bahwa peringatan Hari Jadi Kota Takengon, tetap tidak mengurangi esensi dan semangat memperingati hari jadi Kota Tertua di wilayah tengah Aceh itu.
Dalam kesempatan acara yang berlangsung sepenuhnya dalam bahasa Gayo tersebut, Bupati Shabela menyampaikan bahwa peringatan hari jadi ini merupakan momen untuk mengungkapkan rasa syukur dan mengevaluasi berbagai kegiatan terutama mengenai pencapaian yang telah dilakukan selama 4 (empat) tahun memimpin Kabupaten Aceh Tengah.
Shabela melaporkan bahwa sampai dengan periode terakhir masa jabatan Shabela-Firdaus, sebagian besar sasaran RPJMK sepenuhnya telah tercapai. Namun, untuk target penekanan angka kemiskinan belum mampu dicapai akibat pandemi Covid-19.
“Ada satu target yang belum dapat kita capai hingga akhir tahun kelima ini yaitu penurunan angka kemiskinan akibat pandemi Covid-19 yang melanda. Tapi dengan usaha bersama, sampai dengan target akhir periode RPJMK dapat menyentuh angka 12,16%,” terang Shabela.
Tak lupa, Shabela turut mengucapkan terima kasihnya kepada seluruh komponen pemerintahan, legislatif dan masyarakat yang selama ini telah bersinergi dan bekerjasama membangun Kabupaten Aceh Tengah secara terkonsep dan terukur.
“Urum buet si nge munge ni, boh kuarapni kite murum petetah, keramat te kin mupakat, behunte berdedele, akal te kin pangkal, kekire kin belenye. Ke beta pe ku kite, kuarapni turah muninget ken manat petenah ari muyang datu nte, si osop ber perah, taring be rayi, keta si ara ni kite pejamuri,” tutup Shabela.
[Darmawan]