TAKENGON-LintasGAYO.co : Pariwisata, tak dipungkiri adalah salah satu sektor ekonomi yang sangat menarik, yang menghasilkan banyak pemasukan untuk daerah. Para pengunjung suatu daerah wisata datang untuk bersenang-senang, tak masalah mengeluarkan uang.
Pariwisata Aceh Tengah, dalam beberapa tahun belakangan tak dipungkiri berkembang secara luar biasa. Banyak masyarakat Gayo yang tinggal di daerah ini yang mendapat manfaat secara ekonomi dari berkembangnya pariwisata ini.
Sayangnya, potensi ekonomi yang begitu besar dari pariwisata ini belum dapat dikelola secara optimal karena banyaknya kekurangan dari berbagai sisi. Salah satu sektor yang sangat lemah adalah wahana kegiatan pariwisata.
Sebagaimana pengakuan, Alfi Syahrin, seorang pelaku bisnis pariwisata di Aceh Tengah, berdasarkan pengalamannya pribadi, dari banyak wisatawan yang dia datangkan ke Aceh Tengah, banyak yang mengeluhkan kurangnya wahana ini.
Sebagai contoh, suatu kali dia mendatangkan 150 wisatawan dari satu perusahaan nasional untuk melakukan pertemuan di Aceh Tengah. Mereka, ingin melakukan kegiatan wisata, tapi pilihannya terbatas, hanya Arung Jeram.
Selain itu, ada paint ball, out bound, tapi itu harus dibooking, tidak tersedia sepanjang waktu.
Kekurangan wahana ini, menurut Alfi yang juga pemilik Café Tootoor ini, uang yang dipersiapkan oleh wisatawan untuk dihabiskan di daerah ini tak bisa terserap seluruhnya.
“Bayangkan bang, dia persiapkan untuk menghabiskan 7 juta selama di sini, yang bisa dia belanjakan kurang dari tiga juta,” ungkapnya, Kamis 17 Februari 2022.
Untuk itu, Alfi berharap agar pemerintah memikirkan bagaimana supaya wahana-wahana wisata di Aceh Tengah ini bisa dibuka lebih banyak, entah itu melalui regulasi atau insentif sehingga menarik buat investor, atau mungkin bisa juga kampung-kampung yang membuat wahana seperti itu, dengan begitu manfaat dari berkembangnya pariwisata di Aceh Tengah ini bisa lebih optimal.
[Win Wan Nur]