BANDA ACEH-LintasGAYO.co : Sebagai mantan atlet pertama Aceh yang bertanding dan meraih medali di PON. Mahdi, ketua FPTI Aceh terpilih sudah kenyang dengan asam garamnya dunia Panjat Tebing Aceh dan paham betul apa-apa saja yang menjadi rintangan yang menghalangi Panjat Tebing Aceh mencapai prestasi puncak.
Setelah dirinya terpilih menjadi ketua umum FPTI, Mahdi langsung tancap gas mode Turbo, memancang target tinggi untuk membawa Aceh sebagai kekuatan yang disegani di komunitas panjat tebing nasional. Dan mengingat Indonesia merupakan salah satu kekuatan panjat tebing dunia yang cukup diperhitungkan dan cabang ini juga menjadi salah satu cabang olahraga prioritas nasional, Mahdi juga tidak tanggung-tanggung mencanangkan lahirnya atlet Panjat Tebing Aceh yang berprestasi dan disegani di ajang internasional.
“Aceh ini punya genetik pejuang, tak ada yang tak mungkin kita capai. Yang menghalangi pencapaian kita hanya rintangan kecil yang kalau kita singkirkan, prestasi atlet kita takkan tertahankan,” ucap Mahdi penuh optimisme saat dirinya dihubungi LintasGayo.co per telepon, minggu 19 Desember 2021.
Halangan-halangan itu menurut Mahdi, di antaranya adalah ketidakkompakan antar pengurus cabang, adanya likes and dislikes antar para pegiat panjat tebing di provinsi ini yang berakibat, beberapa pengcab dibekukan dan beberapa calon pengcab dipersulit pembentukannya dan pemilihan atlet yang bertarung untuk mewakili Aceh pun sering didasari oleh faktor kedekatan, bukan murni prestasi.
Menurut Mahdi, motivasi terbesarnya saat mengajukan diri untuk menjadi calon Ketua Umum FPTI Aceh adalah untuk menyingkirkan segala hambatan ini.
Sekarang ketika dirinya akhirnya benar-benar terpilih sebagai ketua umum, maka hal yang pertama dia lakukan adalah memulihkan kembali pengurus-pengurus cabang FPTI yang pernah dibekukan dan bukan hanya itu, Mahdi bersama jajaran pengurus yang akan dia bentuk juga akan mendorong keras kabupaten-kabupaten yang belum memiliki pengurus cabang. Karena menurut putra Aceh Timur ini, hanya dengan itu bibit-bibit pemanjat terbaik dari seluruh Aceh bisa didapatkan.
Alumnus STIK Pante Kulu ini juga menambahkan “ Di zaman kepengurusan saya ini, saya jamin tidak akan ada lagi istilah, siapa dekat dengan api dia yang hangat. Selama saya jadi ketua umum, saya jamin atlet dan pelatih yang akan dikirim mewakili Aceh adalah murni yang dipilih berdasarkan kemampuan dan prestasi,” tegasnya.
Kemudian, selain itu, untuk mencapai target besar yang dia canangkan, Mahdi beserta dengan pengurus yang akan dia susun, berencana memperbanyak turnamen panjat tebing di Aceh, baik itu tingkat lokal, regional, nasional maupun internasional.
Lalu Mahdi juga dalam kesempatan ini mengucapkan terima kasih kepada H. Muhammad Saleh, SE yang telah menahkodai FPTI Aceh selama dua periode, dengan segala pahit manisnya, mewariskan berbagai prestasi dan fasilitas untuk mereka lanjutkan di kepengurusan ini dan berjanji akan rajin meminta bimbingan dari ketua lama.
Mahdi juga tidak ingin melupakan sejarah dan memastikan semangat yang mendasari pendirian FPTI Aceh yang murni didasari oleh semangat kebersamaan. Karena itu, Mahdi mengatakan kalau dalam kepengurusannya ini akan sering berdiskusi dengan trio pencetus berdirinya FPTI Aceh, Rakay, Win Wan Nur dan Apek sembari meminta arahan dan bimbingan dari ketua pertama FPTI Aceh, bang Anton Kamal.
[Darmawan]