Bisnis Kreatif UMKM di Sekitar Danau Lut Tawar Marak

oleh
Sakah Satu Objek Wisata Danau Lut Tawar. (Ist)

Oleh : Raffika Ananda*

Takengon-Kabupaten Aceh Tengah memiliki sejumlah tempat wisata yang sangat menarik untuk dikunjungi.

Salah satu tempat wisata di kabupaten tersebut bahkan bisa dikatakan sebagai destinasi wisata utama adalah danau Lut Tawar.

Pesona keindahan danau Lut Tawar yang menarik minat banyak wisatawan untuk berkunjung.

Hal ini membuat sebagian masyarakat di sekitar tepian danau tersebut mendirikan usaha bisnis atau UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) yang didasari ide-ide kreatif seperti usaha kuliner Gayo, spot foto dan cafe dengan branding khas, berupa bangunan dengan bentuk dan lokasi yang unik di sekitar pinggiran danau Lut Tawar.

Saat ini, hampir di setiap sisi atau sudut danau, kita dapat tempat semacam itu, sehingga para wisatawan baik yang lokal maupun dari luar daerah, mudah untuk berwisata, yang mana mereka tentunya menikmati pesona pemandangan danau Lut Tawar yang berada di dataran tinggi Gayo, tempat yang biasa dikenal orang dengan sebutan tanah kopi Arabika.

Ide-ide kreatif terkait bisnis yang berhubungan dengan dunia pariwisata tersebut muncul begitu saja karena dipicu oleh semakin meledaknya minat wisatawan terutama dari luar Kabupaten yang berkunjung ke danau ini.

Para pebisnis yang ada di Kabupaten Aceh Tengah melihat fenomena ini sebagai sebuah peluang emas untuk mengembangkan bisnisnya.

Untuk lebih menarik minat wisatawan untuk singgah di tempat usaha mereka, para pebisnis inipun sangat kreatif dalam merancang branding/bentuk bangunan cafe-nya sedemikian rupa, mengikuti selera konsumen masa kini.

Kreativitas ini bisa kita lihat dari bentuk desain atap, desain tata letak interior dan eksterior maupun perpaduan warna dari bangunan. Semua ini membuat bangunan-bangunan itu sangat menarik untuk dipandang.

Tak heran ketika kemudian hal ini menciptakan daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang mengunjunginya.

Apalagi ketika kemudian mereka benar-benar singgah, para wisatawan ini mendapati tempatnya begitu nyaman, elegant dan tentunya menarik bagi generasi milenial saat ini.

Bukan hanya itu, kuliner Gayo yang mereka sajikan pun tidak asal-asalan, sebaliknya justru sangat menarik minat para wisatawan untuk mencoba menu khas dari daerah ini.

Belum cukup sampai di sana, di tempat-tempat semacam ini, para wisatawan juga bisa menikmati kopi khas Gayo yang sudah mendunia dengan ciri khas rasanya yang nikmat yaitu kopi Arabika.

Para wisatawan ini menikmatinya sembari bercengkarama dengan sahabat, teman dan keluarga sambil menikmati pesona danau Lut Tawar.

Di tempat-tempat tersebut, juga kerap disediakan spot foto dengan dekorasi yang menarik untuk para pengunjung yang ingin mengabadikan momen istimewa-nya dengan berswa foto di danau Lut Tawar ini.

Selain mengenalkan pesona keindahan danau Lut Tawar ini kepada para wisatawan para pebisnis kreatif ini tak lupa merancang bentuk bangunannya dengan menampilkan melambangkan ikon khas daerah Gayo ini yaitu Kerawang.

Salah satu tempat wisata semacam ini, bisa kita temukan di daerah Bintang, Kabupaten Aceh Tengah tepatnya di Pante Menye.

Di sana, para pebisnis kreatif ini mendesain bentuk bangunannya dengan ukiran Kerawang yang dimana saat para pengunjung atau wisatawan yang berkunjung ke tempat tersebut selain merasakan keindahan danau Lut Tawar mereka juga bisa merasakan kekhasan atau ikon dari daerah tersebut dengan ukiran kerawang di bangunan tersebut. Dan tanpa perlu dijelaskan dengan kata-kata, mereka langsung bisa merasakan bahwa mereka sedang berada di Gayo.

Destinasi wisata yang berada di pinggiran danau Lut Tawar ini sangat cocok dikunjungi bagi siapapun yang ingin berwisata ke daerah ini.

Untuk menikmati tempat wisata ini, para pengunjung hanya dikenakan biaya tiket masuk atau karcis parkir sebesar Rp. 5.000 saja untuk satu unit kendaraan roda dua dan Rp. 10.000 untuk satu unit kendaraan roda empat.

Dengan uang sejumlah itu, anda dapat langsung menikmati sajian wisata yang memikat ini.

*Penulis adalah mahasiswi jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Syiah Kuala (USK) Angkatan 2019.

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.