Fauzan Azima Akan Terbitkan Buku Sang Gerilyawan-Memoar Panglima Linge ; Begini Bocoran Isinya

oleh

BANDA ACEH-LintasGAYO.co : Mantan Panglima GAM Wilayah Linge, Fauzan Azima akan menerbitkan sebuah karya buku otobiografi diberi judul Sang Gerilyawan-Memoar Panglima Linge.

Kepada LintasGAYO.co, Fauzan Azima mengatakan, buku otobiografi “Sang Gerilyawan-Memoar Panglima Linge” merekam ingatan peristiwa, kesan dan tanggapan dari sudut pandang dirinya sebagai mantan kombatan yang terlibat dalam konflik Aceh.

Secara umum buku yang ditulis mantan Panglima Linge ini berisi urutan peristiwa sejak kecil dan dibatasi sampai Damai Aceh, 15 Agustus 2005.

“Ceritanya runtut berdasarkan urutan peristiwa; di ambang perang, darurat militer, darurat sipil, gempa bumi dan tsunami sampai terjadi damai Aceh,” katanya, Rabu 10 November 2021.

Dikatakan, buku “Sang Gerilyawan” ini bisa diklaim sebagai buku pertama yang ditulis oleh pelaku gerilya sendiri. Walaupun sudah ada buku tentang gerakan bersenjata di Aceh berdasarkan hasil wawancara terhadap gerilyawan.

“Kalau mau dipilah-pilah tulisan dalam buku ini bisa menjadi tutorial bagi gerilyawan. Materinya seperti pisau bermata dua. Tergantung mau dibawa kemana? Bisa dipakai untuk bergerilya kembali, bisa juga dimanfaatkan sebagai anti gerilya, bisa berguna untuk pecinta alam, bahkan untuk wisata gerilya,” tegasnya.

Dalam prolognya dengan judul “Saya harus menulis memoar ini”, meskipun isi buku itu banyak juga bercerita tentang perang; penghadangan, dihadang, diserang, menyerang dan sabotase, tetapi itu bukan dimaksudkan oleh penulis sebagai sikap kepahlawanan, keberanian, kehebatan, tetapi itu lebih kepada upaya untuk bertahan hidup. Walaupun kadang terpaksa harus menyerang, itu bagian dari pertahanan terbaik.

Sedangkan dalam epilog dengan judul “Menuju perang besar” bahwa hasil dari perang tidak sebanding dengan pengorbanan yang menyebabkan “loss generation” bagi Aceh. Konflik yang tidak saja mengorbankan para pihak yang bertempur, tetapi pihak netral pun menjadi korban perang.

“Buku ini yang diterbitkan Kosa Kata Kita (KKK) ditutup dengan “Suara Alam” yaitu berkisah tentang kesan selama di dalam hutan belantara, terutama saat 30 hari seorang diri di dalam rimba, sejak peristiwa syahidnya Tengku Muhammad alias Pang Gerhana di Dedamar, Bintang, pada bulan Juli 2004,” kata Fauzan.

“Buku ini direncanakan akan di lakukan soft launching pada 4 Desember 2021 nanti di Jakarta,” demikian timpalnya.

[Red]

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.