BANDA ACEH-LintasGAYO.co : Kemarin 28 Oktober 2021, Tim panjat tebing kontingen Aceh Tengah yang bertanding di kompleks olahraga Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, kembali menambah satu medali emas dari nomor lead mix, putra dan putri yang dipersembahkan oleh Dani Syafitra asal kampung Blang Mersa dan Zuqni Fahma dari Dusun Paya Serngi, kampung Timangan Gading.
Sebenarnya, hari ini Jum’at 29 Oktober 2021 Aceh Tengah berpeluang besar untuk menambah satu medali emas dan satu medali perak dari nomor andalan Aceh Tengah, Speed Record putra, ketika dua atlet andalan Aceh Tengah, Fardhan Bihablillah yang sudah menyumbangkan dua emas, melalui nomor speed klasik dan boulder beregu putra dan Surya Gusfian, berhasil masuk delapan besar.
Mengacu pada kecepatan kedua pemanjat ini, Eko Printo Tarigan, pelatih kepala tim Aceh Tengah menargetkan emas dan perak di nomor ini, bisa direbut oleh dua pemanjat andalannya ini.
Sayangnya, ketika bertanding di delapan besar, Fardhan Bihablillah yang diplot mendapatkan emas, mengalami foul, di saat akan melakukan pemanjatan, ketika aba-aba baru diucapkan. Sehingga dirinya otomatis gugur dan lawannya maju ke babak empat besar.
Sementara itu, Surya Gusfian, mengalami foul di babak empat besar karena saat memanjat, pegangannya terlepas, sehingga dirinya gagal melaju ke babak final untuk memperebutkan medali emas.
Surya Gusfian, akhirnya bisa menebus kesalahannya di babak empat besar dan meraih perunggu pada perebutan tempat ketiga.
Adapun terkait penyebab foul dari Fardhan Bihablillah di babak delapan besar, Ermansyah “Bintik” Putra, salah seorang ofisial tim Panjat Tebing Aceh Tengah menceritakan kepada LintasGAYO.co bahwa itu diawali dengan rusaknya alat start elektronik dan akhirnya terpaksa diganti dengan start manual.
Fardhan, saat itu sudah keburu naik pada saat aba-aba masih pada posisi “ready,” padahal seharusnya, dia baru boleh mulai memanjat pada saat pemberi aba-aba meneriakkan “go.”
Tapi, Bintik kemudian buru-buru menambahkan bahwa perubahan dari start elektronik kepada manual ini tidak bisa dijadikan alasan gagalnya Fardhan melaju ke babak empat besar. Tim pelatih dan ofisial Aceh Tengah, lebih memilih untuk melatih atlet mereka yang dipersiapkan untukPORA nanti, untuk lebih baik lagi dalam melakukan start.
[Win Wan Nur]