Menyiapkan Generasi Berkualitas Melalui Pendidikan Agama di Keluarga

oleh

Oleh : Mahbub Fauzie*

Pendidikan agama di dalam ajaran Islam tidak boleh dilepaskan dari lingkungan keluarga. Sudah sangat dipahami bahwa keluarga merupakan salah satu dari 3 (tiga) lingkungan yang mempengaruhi perkembangan ilmu pengetahuan dan tingkah laku serta adat kebiasaan setiap individu manusia. Adapun tiga lingkungan tersebut adalah keluarga, sekolah dan masyarakat.

Dari keluarga setiap setiap individu manusia pertama kali mendapatkan pengalaman hidup. Baik dalam hal pengalaman pengetahuan, budi pekerti, tingkah laku dan juga keterampilan. Dari dalam keluarga juga seorang anak manusia mendapatkan apa yang disebut dengan pendidikan, termasuk pendidikan agama.

Keluarga merupakan unit terkecil dalam lingkungan masyarakat yang utama dan pertama bagi setiap anak manusia. Sebelum mengenal lingkungan sekitarnya, anak akan terlebih dahulu mengenal lingkungan keluarga. Sebagaimana dikatakan di atas, setiap anak manusia pertama kali mendapatkan pengalamannya dan kebiasaannya dari dalam keluarga.

Dari keluargalah warna dan pernak-pernik tingkah laku, adab (akhlak) dan adat kebiasaan anak dimulai. Yang kemudian berlanjut pada lingkungan masyarakat yang yang lebih luas dari sekedar dalam lingkungan keluarga. Saat keluar dan memasuki lingkungan masyarakat dan sekolahnya, apa yang ia dapatkan di keluarga akan nampak pantulan cerminannya.

Islam sebagai agama rahmatan lil ‘alamin, sangat berkepentingan dengan pendidikan. Terutama terkait dengan pendidikan manusia seutuhnya yang bertujuan menciptakan generasi beriman, bertakwa, cerdas, terampil, berbudi luhur dan berakhlak mulia. Ajaran Islam tidak sekadar menghendaki manusia pintar dan pandai, tapi juga beriman dan berakhlak mulia.

Dan dari keluargalah tujuan pendidikan tersebut bisa dimulai pelaksanaannya atau implementasinya. Mengingat begitu sentralnya eksistensi keluarga, maka penguatan kapasitas keluarga dalam Islam sangat dikehendaki, sangat dicita-citakan oleh agama yang sangat sesuai dengan fitrah kemanusiaan ini.

Konsepsi Islam melalui sumber ajarannya yaitu Al-Qur’an dan Hadits terkait pendidikan sangat kental dengan racikan harapan tujuan pendidikan bagi semua insan. Sejak pertama kali wahyu yang diturunkan Tuhan Allah Swt, pendidikan merupakan hal yang fundamental. Tersirat dari perintah Iqra! Perintah membaca!

Dalam surah Al ‘alaq ayat 1 – 5 secara jelas dan tegas adanya perintah membaca. Membaca adalah alat atau cara utama dalam proses belajar mengajar. Selanjutnya dalam ayat-ayat lain di Kitab suci agama Islam ini banyak diisyaratkan tentang pentingnya manusia menggunakan akal budinya. Untuk selalu berfikir, merenung dan menghayati ayat-ayatNya termasuk ayat di lingkungan alam semesta.

Banyak ayat Al-Qur’an yang berakhir dengan kalimat: Afala yatafakaruun, Afala ya’qilun, afala yatadabbaruun… Itu semua adalah isyarat-isyarat betapa pentingnya berfikir, merenung dan merefleksi. Di tambahkan lagi dengan hadits-hadits Nabi tentang pentingnya menuntut ilmu, tentang perbaikan akhlak dan lain-lain. Semua itu terkait dengan pendidikan, pendidikan agama Islam!

Selanjutnya, tentang keluarga sebagai titik awal kehidupan anak manusia dimulai, Islam sangat peduli. Islam dengan perintahnya bagi orang yang beriman agar senantiasa menjaga diri dan keluarga dari siksa api neraka (QS. At-Tahrim ayat 6). Kemudian dari keluarga pula para orangtua harus menyadari, bahwa dengan nilai ketakwaannya agar menyiapkan generasi yang handal, generasi yang berkualitas.

Seperti misalnya, dalam surah An-Nisa ayat 9 difirmankan oleh Allah Swt agar orang bertakwa merasa takut sekiranya di kemudian hari meninggalkan generasi yang lemah. Generasi atau keturunan yang disangsikan kesejahteraannya. Baik fisik maupun non fisik (psikologis). Bukankah ini merupakan konsep Islam tentang pentingnya pendidikan di lingkungan keluarga untuk menyiapkan generasi yang berkualitas?

Kemudian dalam surah Al-Furqan ayat 74 dalam kalimah doa, disebutkan agar orang beriman selalu berdoa kepada Allah Swt supaya menghadirkan pasangan (Zawaj) dan keturunan (zuriyat) yang menyenangkan. Yang juga diharapkan bisa menjadi imamnya orang-orang yang bertakwa. Ini adalah isyarat dahsyat tentang cita-cita pendidikan Islam yang dimulai dari keluarga untuk menyiapkan generasi yang berkualitas.

Intinya, Islam melalui konsepnya serta arah kompasnya sangat berkepentingan dengan implementasi pendidikan di lingkungan keluarga agar menyiapkan generasi yang berkualitas. Generasi yang berkualitas adalah generasi yang diharapkan menjadi manusia-manusia sempurna, atau insan kamil.

Generasi berkualitas dalam Islam adalah generasi yang shaleh shalehah. Dasi sisi agama dan moral mereka mengenal kebiasaan-kebiasaan Islami. Keimanan dan ketakwaannya tercermin dari pengamalan ajaran agama melalalu praktek ibadah dan akhlak mulia (tingkah laku yang baik).

Generasi berkualitas yang dalam lingkungan pergaulannya terpantul Islam yang rahmatan lil’alamin dari dirinya. Sikap moderat, seimbang, adil, penegak kebenaran dan keadilan, penuh toleransi dan empati serta mempunyai kepekaan sosial yang tinggi. Semangat amar ma’ruf nahy munkar juga tercermin dari pribadinya yang peduli dengan kebajikan dan anti kemunkaran.

Generasi berkualitas adalah generasi yang suka menjunjung tinggi ukhuwah, persaudaraan dan kasih sayang sesama muslim. Ukhuwah wathaniyah, persauadaran sesama umat berbangsa bernegara dan ukhuwah basyariah atau insaniyah, cinta kasih sesama manusia penghuni alam semesta. Karakter Islami tercermin juga sebagai implementasi meneladani sifat-sifat Nabi: cerdas (fathanah), dapat dipercaya (amanah), jujur (shidiq) dan penyampai kebenaran (tabligh).

Generasi berkualitas juga memiliki kesehatan fisik yang prima. Kuat dan tangguh. Tidak loyo dan cengeng. Penegak protokoler kesehatan. Terampil dalam segala hal sesuai bakat minat yang dimiliki (hobi). Tutur bahasanya bagus sesuai dengan tuntunan agama Islam yang mengajarkan kemuliaan akhlak; laku perbuatannya jauh dari merugikan diri, keluarga dan lingkungannya.

Generasi berkualitas yang diharapkan dari out-put pendidikan Islam yang dimulainya dari keluarga adalah mereka yang diharapkan bisa menjadi penerus generasi ahli kebaikan. Sekali lagi, generasi berkualitas adalah generasi yang tidak hanya sekadar pintar dan cerdas. Tapi juga beriman, bertaqwa, taat beribadah dan berakhlakul karimah. Semoga!

*Penghulu Madya pada KUA Kecamatan Pegasing Kabupaten Aceh Tengah

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.