Oleh : Almisri Al-Isaqi*
Sejumlah ucapan selamat sudah mulai berjejer di beranda media sosial dan para pejabat ASN berkumpul memenuhi undangan pelantikan Sekda Baru.
Ya, Kabupaten Aceh Tengah punya Sekda baru, Subhandy, AP. M.Si, didaulat menduduki jabatan tersebut setelah menyisihkan 2 kandidat lainnya. Di medsos bertebaran ucapan selamat dari berbagai lembaga atau perorangan.
Ditunjuknya Subhandy menjadi Sekda definitif sudah tidak perlu diperbincangkan lagi, karena di lingkungan birokrasi mengetahui rekam jejak dan sepak terjangnya sebagai pegawai negeri sipil.
Intinya terpilihnya Subhandy memang layak dan sudah tepat, artinya bukan berarti kandidat yang lain kurang baik atau kurang tepat. Melainkan kepantasan disaat ini jatuhnya memang untuk Subhandi, karna kandidat lainpun sama memiliki dedikasi dan etos kerja yang baik.
Lalu, sebagai masyarakat umum apa untungnya secara langsung dengan kehadiran Subhandy yang dipilih sebagai Sekda? Pertanyaan ini mengelitik.
Tidak sedikit yang menanggapi biasa-biasa saja, bahkan banyak pula yang tidak tahu tentang jabatan Sekda itu sendiri.
Perebutan Sekda sendiri biasa-biasa saja, karena jabatan ini bukan menjadi ruang publik, hanya beberapa kelompok yang sekedar mencoba keberuntungan
Jika melihat ke belakang, perebutan jabatan Sekda memiliki nuansa gesekan politik di internal birokrasi. Sehingga ada ruang untuk dimasuki pihak luar birokrasi, baik aktivis maupun pergerakan lainnya. Maka tidak heran muncul kubu-kubuan.
Terlepas dari semua itu, jabatan Sekda memang benar-benar seksi, ada pertarungan kualitas dan kuantitas dalam diri kandidat itu sendiri.
Terlepas kelebihan dan kekurangan, mereka merupakan maestronya pejabat birokrasi yang menorehkan perjalanan pemerintahan Aceh Tengah saat ini, yang tentu memiliki dukungan kekuatan publik masing-masing.
Memang benar, jabatan Sekda merupakan puncak jenjang karir ASN yang wajar ingin diraih oleh para pegawai ASN.Hanya saja, Sekda merupakan orang ketiga setelah Kepala Daerah.
Sekda adalah koki yang harus mampu menyajikan menu sehat dan kepuasan. Tidak hanya untuk pimpinannya saja,tetapi elemen masyarakat pun harus terlayani dengan baik.
Sekda merupakan top manager yang elastis mengakomodir berbagai pihak, suka atau tidak suka pasca berakhirnya jabatan Karimansyah I.,SE,MM sebagai Sekda, jabatan Sekda bukan lagi sesuatu yang Seksi buat masyarakat umum. Saat ini Sekda hanya pejabat teknokrat yang hadir dalam pemerintahan.
Bagaimana dengan Subhandy?
Apakah hanya sekedar menjadi pejabat yang baik, lurus dan menikmati jabatan hingga masa pensiun? Atau akan melakukan akselerasi memainkan ritme seni kepimpinannya sehingga melampaui era keemasan Karimansyah?
Kita Tunggu.
*Warga Aceh Tengah