Takengon-LintasGAYO.co : Bupati Aceh Tengah, Drs. Shabela Abubakar mengemukakan perlunya kajian yang mendalam dan komprehensif terkait dengan penggunaan fungsi lain dari permukaan Danau Laut Tawar, seperti untuk Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung.
“Sebab disekitar danau ini ada 15-an kampung atau desa yang berpenduduk sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani ikan menggunakan jaring, jala maupun jebakan-jebakan ikan lainnya. Selain itu didanau ini ada ikan endemik yang hanya dapat berkembang biak dalam kualitas air tertentu,” ujar Shabela.
“Untuk itu bilamana ada gagasan untuk memanfaatkan permukaan Danau Laut Tawar yang menurut pandangan awam dapat mempengaruhi itu semua, perlu dilakukan kajian mendalam dan komprehensif,” tegasnya.
Hal tersebut disampaikan Shabela Abubakar kepada perwakilan PT. Wijaya Karya (WiKa) Industri & Konstruksi dalam rapat dan presentasi terkait keminatan perusahaan plat merah itu untuk pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung di permukaan danau kebanggaan masyarakat Aceh itu, bertempat di ruang kerjanya Kamis (21/01).
Menurut Shabela hal ini perlu dilakukan agar keputusan menerima atau menolak gagasan rencana pemanfaatan permukaan Danau Laut Tawar sebagai tempat berdirinya panel PLTS bukan berlandaskan pada opini atau pandangan awam semata, melainkan dapat diperbandingkan dan dikaji secara ilmiah dari berbagai aspek yang mempengaruhinya.
“Misalnya, dimana titik ideal panel itu diletakkan. Apakah harus berada dipinggir atau ditengah. Berapa meter dari barat atau dari bagian utara. Apalagi ini kan ada permukaan yang tertutup, bagaimana dengan ikan-ikan yang ada dibawahnya? Tentu saja itu perlu dijelaskan,” tambah Shabela.
Dilanjutkan Shabela, meskipun pada beberapa daerah pembangunan PLTS terapung banyak memberikan keuntungan dan manfaat bagi masyarakat maupun pemerintah dimana PLTS terapung itu berada, namun apabila hal tersebut ingin diwujudkan di danau yang terletak di pusat Kota Takengon ini, perlu mendapat perhatian lebih lanjut mengingat danau ini sangat spesifik secara ekonomi, historis, sosio dan kultural bagi masyarakat Kabupaten Aceh Tengah, termasuk juga masyarakat dari kabupaten tetangga.
Untuk itu, Shabela mengharapkan pengertian berbagai pihak yang ingin berinvestasi disektor tersebut, dan mensyaratkan agar dapat melakukan analisa kelayakan yang mendalam dengan mengadopsi variabel lingkungan dan nilai-nilai lokal yang telah berkembang agar tidak mendapat kecaman ataupun penolakan dari masyarakat.
Sebelumnya, dalam paparan yang disampaikan oleh Muhammad Lazuardi Perwakilan PT. WiKa, manfaat dari adanya PLTS Terapung ini yakni bertambahnya pasokan listrik untuk masyarakat, memberikan peluang kerja bagi masyarakat sekitar, serta untuk menghadirkan destinasi wisata baru, sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Kabupaten Aceh Tengah pada umumnya.
Turut hadir mendampingi bupati dalam pertemuan itu, Plt. Sekda Aceh Tengah, Asisten Ekonomi Pembangunan, Kepala Bappeda, Kadis PerdagkopUKM, Sekretaris Dinas Penanaman Modal dan Perizinan, serta Kepala Bagian Administrasi Perekonomian Setdakab. Aceh Tengah.
[SP]