BLANGKEJEREN-LintasGAYO.co : Setelah sukses memimpin Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah, Drs H Amrun Saleh, MA, kini diamanahkan untuk memimpin Kankemenag Gayo Lues.
Amrun bersama sejumlah pejabat eselon 3 lainnya dilantik oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh Dr Iqbal S.Ag, M.Ag pada 24 Juli lalu.
Memimpin lembaga di dataran tinggi mungkin menghadirkan kendala tersendiri. Namun bagi Amrun, letak geografis bukanlah masalah, terlebih lagi ia memang merupakan putra asli Gayo, kelahiran Aceh Tengah.
Saat memimpin Kankemenag Aceh Tengah, Amrun berhasil menarik perhatian jajaran Kemenag Aceh dan nasional. Bagaimana tidak, salah satu program yang ia canangkan bernama Ihmal Market menjadi contoh bagi provinsi lain di Indonesia dalam segi pengembangan wakaf produktif.
Prestasi gemilang bersama Kakanwil Kemenag Aceh sebelumnya yang juga diacungi jempol untuk Amrun adalah pembangunan masjid, pembangunan madrasah ibtidaiyah swasta di pedalaman Gayo, Gampong Kala Wih Ilang, yang notabene anak-anak di sana tidak mengenyam pendidikan yang memadai karena tidak adanya madrasah ataupun sekolah.
Kemudian alumni MIS tersebut difasilitasi untuk belajar pendidikan agama di dayah dalam Kota Banda Aceh. Ia juga sukses membawa Kemenag Aceh menjadi Kabupaten yang selalu disebutkan saat pengumuman pemberian penghargaan dari Kemenag Aceh.
Selain itu, dibawah nahkodanya berhasil menjadikan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) paling lengkap dan menjadi rujukan bagi Kankemenag lainnya di Aceh.
Meninggalkan Kankemenag Aceh Tengah, alumni IAIN Ar-Raniry itu ingin mengulang kesuksesannya di Gayo Lues. Langkah pertama yang ia ambil saat pertama kali menginjakkan kaki di Negeri Seribu Bukit adalah melakukan pembenahan administrasi dan meningkatkan kedisiplinan para ASN.
Belum lama ia memimpin, mushalla Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gayo Lues ia benah dari hasil uang meuripee para ASN agar mereka dapat fokus dan nyaman saat menjalankan ibadah.
Sejak awal ia menata sejumlah persoalan di Kemenag Gayo Lues. Seperti halnya sebuah KUA nan jauh dari ibu kota, belum memiliki tanah dan gedung yang layak, ia turun langsung melihat perkembangan dan berjuang untuk mendapatkan hibah tanah dari pemerintah daerah setempat, alhamdulillah perjuangan itu berhasil.
Baru-baru ini, Amrun mengajak jajaran Kemenag Gayo Lues untuk melakukan bakti sosial pembersihan pekarangan masjid, dan dialog seputar terkait masalah Tanah Wakaf, Pendaftaran Haji dan Umrah, Pendirian Pesantren, Sosialisasi Undang-Undang Perkawinan di desa terpencil di kabupaten tersebut, yaitu Lesten kecamatan Pining. Kesemua ini dilakukan untuk menumbuhkan empati dan meningkatkan nilai-nilai sosial pada jajaran Kementerian Agama.
Perjalanan menuju Lesten membutuhkan waktu sekira empat jam dari Blangkejeren, Ibukota Kabupaten. Tiga jam perjalanan yang ditempuh jalannya sudah diaspal
Sedangkan sisanya masih berbatuan, akan sangat sulit jika dilalui saat musim penghujan.
“Dari Blangkejeren ke Lesten 4 jam perjalanan, treknya naik roda dua dan satu mobil dabel kabin, satu jam perjalanan jalan belum beraspal dan 3 jam sudah beraspal dari Pining ke Lestan jalan sempit, menempuh penuh tantang tapi hepi harus dinikmati. Di sana kita bertemu masyarakat pedalaman, ini kesempatan silaturrahmi dan bergotong royong bersama masyarakat membersihkan masjid,” kata Amrun.
Di desa paling ujung di Negeri Seribu Bukit itu, Amrun mengusulkan pembangunan Raudhatul Athfal dan Madrasah Ibtidaiyah agar anak-anak di desa yang bersebelahan dengan hutan lindung Gunung Leuser itu mendapatkan pendidikan agama dan umum yang layak.
“Insya Allah, madrasah akan segera hadir di Lesten, kita awali dengan Raudhatul Athfal, bersama sama Insya Allah cepat tuntas,” ujar Amrun.
Seolah mengamini keinginan Kankemenag Gayo Lues, Imam Gampong Lesten Abdul Kadir mewakili masyarakat desa setempat menyambut baik niat mulia itu.
“Alhamdulillah Sudah Mengunjungi Kampung Kami, sejak Berdiri nya Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gayo Lues Baru Kali ini Kepala Kakankemenag Gayo Lues datang Ke Kampung Lesten ini,” katanya.
Amrun telah menggabungkan Kemenag di Desa paling terpencil itu, tekadnya mewujudkan pendidikan bagi anak anak disana dengan Madrasah, sehingga kedepan kehadiran kemenag betul betul dapat dirasakan masyarakat, sampai ke pedalaman.
Semoga anak anak di pedalaman juga dapat menikmati pendidikan madrasah.
[SP]