REDELONG-LintasGAYO.co : Hari ini Jum’at (18/12/2020) Kabupaten Bener Meriah genap berusia 16 tahun. Dalam kesempatannya Wakil Ketua DPR Aceh Hendra Budian, SH, mengucapkan selamat disertai dengan harapannya.
“Sebagai putra daerah Kabupaten Bener Meriah dan sebagai pimpinan DPR Aceh saya mengucapkan selamat hari lahir yang ke-16 Kabupaten Bener Meriah. Waktu berjalan begitu cepat, tapi sayangya bertolak belakang dengan pembangunan dan kemajuan yang berjalan sangat lambat,” jelas Hendra Budian.
Hendra Budian menambahkan, angka 16 tahun itu hanya akan menjadi angka yang sia-sia, apabila tidak diisi dengan kerja-kerja yang diarahkan pada cita-cita dan harapan bersama Masyarakat Kabupaten Bener Meriah.
“Sejak diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri pada tahun 2004 silam, sepertinya tidak sulit untuk menemukan indikator-indikator apa saja yang membuat Kabupaten Bener Meriah tertinggal dibandingkan dengan Kabupaten lainnya yang ada di Provinsi Aceh,” jelas Hendra Budian.
Selain itu Hendra mengatakan, konektivitas antar wilayah merupakan persoalan dasar masyarakat Bener Meriah yang meski telah berusia 16 tahun, namun masih belum mampu dipenuhi oleh Pemerintah, akses jalan yang layak sebagai modal dasar penghubung antar wilayah sepertinya masih menjadi mimpi bagi masyarakat Bener Meriah. Jalanan berlumpur adalah pemandangan biasa saat musim penghujan tiba.
Pendapatan Asli Daerah dan Infrastruktur adalah variable yang juga harus diperhatikan. “Bagaimana kita bisa berharap tentang Pendapatan Asli Daerah yang tinggi, jika infrastruktur (jalan) sebagai variable penting pertumbuhan ekonomi saja kita tak punya,” jelas Hendra Budian.
Lain itu, Hendra mengatakan, ekonomi Bener Meriah sangat bergantung pada Kopi. “Sama halnya dengan kopi, mayoritas masyarakat Bener Meriah adalah petani kopi, artinya, tidak berlebihan jika kita menyebutkan bahwa ekonomi Bener Meriah bergantung pada produktivitas kopi. Namun apa yang terjadi hari ini, harga kopi anjlok ke titik yang paling rendah selama 10 tahun terakhir. 5000 rupiah!” Kata Hendra.
Ia menyarankan, Pemerintah Kabupaten Bener Meriah harus memiliki rencana strategis pembangunan.
“Permasalahan-permasalahan diatas seperti Circle of Problem yang saban waktu terus bergulir. Pemerintah Kabupaten Bener Meriah seperti tidak memiliki rencana strategis pembangunan. Bahkan tak jarang lari dari masalah yang ada, sebaiknya kita fokus pada Kopi yang bermasalah, soal Teh jangan diurus dulu, ekonomi Bener Meriah sangat bergantung pada Kopi,” ungkapnya.
Katanya lagi, mengurus Kabupaten Bener Meriah dibutuhkan akses yang luas, komunikasi dan koordinasi yang baik.
“Sebagai salah satu Anggota DPR Aceh mewakili Aceh Tengah dan Bener Meriah, dalam setiap kesempatan bertemu dengan masyarakat saya selalu menyampaikan, bahwa membangun daerah seperti Bener Meriah tidak bisa sendiri, kita butuh lebih banyak akses, komunikasi, koordinasi antara Pemerintah Kabupaten, Provinsi dan Pusat,” tutur Hendra Budian.
“Tidak boleh ada yang merasa diri superhero dalam proses pembangunan Bener Meriah, kita butuh superteam. Dalam kapasitas sebagai Anggota DPR Aceh, saya selalu siap untuk berkolaborasi demi kemajuan Bener Meriah,” tutup Hendra Budian.
[Dan/DM]