Sediakan Ribuan Beasiswa Bidikmisi, Prof Jasman Undang Pemuda Gayo Kuliah di UTU

oleh

TAKENGON-LintasGAYO.co : Pada tahun ajaran ini, ada 1.475 mahasiswa Universitas Teuku Umar Meulaboh yang mendapatkan beasiwa Bidikmisi yang merupakan bantuan biaya pendidikan dari pemerintah bagi lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat yang memiliki potensi akademik.

Paket beasiswa ini memberikan total bantuan pendidikan sebesar 54 Juta rupiah pada tiap mahasiswa penerima yang diberikan secara bertahap sejak awal kuliah, sampai tamat. Termasuk di dalamnya, uang bulanan sebesar 700 ribu rupiah per bulan yang diberikan setiap empat bulan sekali.

Sayangnya, dari jumlah penerima beasiswa Bidikmisi di UTU yang sebanyak itu, hanya satu orang yang berasal dari tiga kabupaten Gayo, Aceh Tengah, Gayo Lues dan Bener Meriah.

Begitulah menurut pengakuan Prof Dr Jasman J Ma’aruf, rektor Universitas Teuku Umar (UTU) ketika berbincang dengan LintasGAYO.co dalam suasana santai di lobby Hotel Grand Renggali di Ujung Baro, Takengon, Kamis malam 26 November 2020.

Fakta tersebut sangat disayangkan oleh profesor lulusan fakultas Ekonomi Unsyiah yang sudah mengajar di almamaternya sejak 1986, sebelum ditarik ke UTU.

Sebab, Profesor Jasman menjelaskan bahwa misi besar berdirinya Universitas Teuku Umar adalah untuk mencerdaskan rakyat Aceh, untuk memutus lingkaran setan kemiskinan akibat rendahnya pendidikan rakyat, karena itulah dia bersama jajarannya berjuang ke pemerintah pusat untuk memperbanyak dana beasiswa untuk membiayai mahasiswa yang berasal dari keluarga yang tidak mampu, agar mereka tidak putus sekolah karena tidak mampu membayar biaya kuliah.

Lebih lanjut, kepada lintasGAYO.co, rektor universitas yang terletak di pantai barat Aceh ini mengatakan, bahwa 83% mahasiswa yang diterima di Universitas Teuku Umar mendapatkan beasiswa Bidikmisi, tapi itu bukan hanya satu-satunya beasiswa yang mereka tawarkan. Ada beberapa jenis beasiswa lain yang bisa didapatkan oleh mahasiswa, seandainya tidak memenuhi syarat untuk memperoleh Bidikmisi.

Karena misinya adalah memberikan pendidikan tinggi yang diutamakan kepada masyarakat yang tidak mampu, mahasiswa yang menjadi prioritas dari UTU untuk diberikan beasiswa adalah para mahasiswa yang berstatus anak yatim.

“Jadi saya tidak ingin ada anak Aceh yang tak dapat melanjutkan pendidikan dengan alasan tidak mampu. Terutama yang berasal dari Tanah Gayo ini, Meulaboh sekarang hanya berjarak 3 jam dari Takengen melalui Nagan. Kenapa, mahasiswa asal Gayo tidak berkuliah di UTU?, masa dari sini Cuma satu orang, sedangkan dari Sumatera Utara saja sampai 400 orang yang hampir semuanya mendapat beasiswa,” ujarnya.

Melalui perantaraan LintasGAYO.co, Profesor Jasman menyatakan mengundang siswa-siswi asal Gayo, terutama yang berasal dari keluarga yang kurang mampu dan teristimewa sekali anak yatim.

“Kalau ada mahasiswa asal Gayo dengan latar belakang seperti itu yang lulus seleksi di UTU, saya sendiri yang akan memperjuangkan mereka untuk mendapatkan beasiswa bidik misi,” janjinya.

Kalau soal kualitas pendidikan, Profesor asal Meukek, Aceh Selatan ini menjamin kalau UTU tidak kalah jauh dari universitas-universitas negeri yang lebih terkenal. Bahkan beberapa kali, mahasiswa mereka memenangkan kompetisi tingkat nasional, bahkan UTU juga menjalin kerjasama dan sering melakukan pertukaran mahasiswa dengan kampus-kampus di luar negeri.

[Win Wan Nur]

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.