Takengon-LintasGAYO.co : Aktivis pemuda menantang secara terbuka Pejuang Aceh Louser Antara (ALA) untuk memboikot Pilkada Gubernur Aceh.
Hal ini disampaikan salah satu pemuda Aceh Tengah, Adi Ariga kepada media ini, Minggu (4/10/2020).
Menurut Adi, perjuangan ALA yang kembali hangat diperbincangkan diruang-ruang publik layak untuk dicermati. Namun kata Adi, masalah krusial yang terjadi bahwa belum ada skema dan metode perjuangan yang jelas.
Lebih lanjut menurutnya, saat ini perjuangan ALA bukan dalam tingkatan sepakat atau tidak sepakat saja, karena menurutnya hal ini sudah “clear” dibahas sejak dulu.
“Perjuangan ALA bukan dalam perdebatan sepakat atau tidak, melainkan metode dan skema perjuangan yang harus dirubah,” kata Adi.
Menurut Adi, tawaran kongkritnya saat ini adalah memboikot Pilkada Gubernur Aceh yang rencananya akan digelar tahun 2022 nanti. Hal ini bukan hanya akan menegaskan bahwa perjuangan ALA bukan untuk bahan jualan saat Pilkada saja. Melainkan menunjukkan mosi tidak percaya kepada Pemerintah Aceh.
“Saya menantang Pejuang ALA untuk memboikot Pilkada mendatang, hal ini akan mempertegas bahwa isu ALA bukanlah bargering elit politik lokal semata,” tegas Adi.
Lebih lanjut menurut Adi, tren pemekaran Provinsi saat ini cendrung mengarah kepada political will pemerintah pusat, jadi tidak perlu ada perdebatan tajam ditingkat masyarakat grass root (akar rumput- red).
“Boikot Pilkada adalah isu yang menarik secara nasional, tentunya ini adalah mementum yang tepat bagi perjuangan ALA sekaligus pintu masuk untuk melakukan loby dengan pemerintah pusat,” kata Adi.
Adi juga meyakini bahwa perjuangan ALA adalah perjuangan yang tidak bertentangan dengan konstitusi dan peraturan perundang-undangan justru ALA adalah pilihan jalan yang paling tepat untuk mengangkat kembali Aceh dimata dunia.
“Provinsi ALA adalah bukti bahwa Aceh adalah bangsa yang besar,” tutup Adi.
[Radi/DM]
Ikuti channel kami, jangan lupa subscribe :