TAKENGON-LintasGAYO.co : Selama Covid-19 ini, RSUD Datu Beru Takengon, mengadakan program screning bagi tenaga medisnya.
Hal itu disampaikan oleh Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Aceh Tengah, dr. Yunasri, M.Kes usai rapat koordinasi yang dilakukan bersama Direktur Datu Beru, menjawab adanya petugas medis yang positif Covid-19 namun tetap bekerja melayani pasien sebelum hasil SWAB nya keluar.
“Artinya apa, petugas medis baik itu dokter, perawat dan lainnya, sebagai pelayan masyarakat, harus sehat terlebih dahulu baru memberikan pelayanan,” kata Yunasri, Kamis malam 10 September 2020.
“Meningkatkan, kewaspadaan itulah makanya ada program screning berkala bagi tenaga medis di RSU Datu Beru,” tambah Yunasri.
Ditanya kenapa tenaga medis tersebut dilakukan isolasi terlebih dahulu sebelum hasil SWAB nya keluar, Yunasri menjawab kalau program screning berarti hal itu bukan indikasi.
“Karena, tenaga kesehatan itu tugasnya memberi pelayanan, maka screning berkala wajib dilakukan, bukan indikasinya,” terangnya.
“Jadi kalau itu program screning, maka petugas medis itu diperbolehkan bekerja tanpa harus menunggu hasil SWAB terlebih dahulu, jika hasilnya keluar kalau dia positif maka harus diisolasi,” tambahnya.

“Jadi saya sebagai juru bicara, sudah menanyakan itu ke direktur, maka itulah jawabannya, agar masyarakat tidak resah,” demikian Yunasri menimpali.
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 7 petugas medis yang terdiri dari 3 orang dokter, 3 analis, dan satu perawat, dinyatakan positif Covid-19 pada 9 September 2020.
Mereka diambil spesimen SWAB nya pada 28 Agustus 2020 lalu, dalam masa itu, ketujuh tenaga medis tersebut hanya menjalani isolaso 3 hari, kemudian pihak rumah sakit mengizinkan kembalk bekerja. Informasi ini membuat masyarakat resah.
[Darmawan]
Ikuti channel kami, jangan lupa subscribe :