TAKENGON-LintasGAYO.co : Kasus korupsi di Indonesia terus tumbuh subur dan berdampak buruk bagi setiap aspek kehidupan. Korupsi telah menghancurkan sistem perekonomian, sistem demokrasi, sistem politik, sistem hukum, sistem pemerintahan, dan tatanan sosial kemasyarakatan di Indonesia.
Korupsi harus ditempatkan sebagai masalah bersama, yang kemudian menjadi sasaran yang harus diberantas secara kolaboratif dan persuasif.
Peran generasi muda saat ini sangat dibutuhkan dalam menjalankan orkestra pemberantasan korupsi, melalui berbagai cara generasi muda dapat berperan dalam mewujudkan indonesia yang bebas dari praktik-praktik korupsi.
Melihat kondisi itu, Jaringan Anti Korupsi Gayo (Jang-Ko) merasa terpanggil dan berencana akan membuat sebuah wadah pendidikan anti korupsi.
Koordinator Jang-Ko, Maharadi, Kamis 27 Agustus 2020 mengatakan wadah pendidikan itu dalam bentuk Akademi Anti Korupsi yang akan berdiri dalam waktu dekat.
“Kami menilai, pemberantasan korupsi harus dimulai dari ruang pendidikan. Artinya, perlu sebuah wadah pendidikan anti korupsi bagi generasi muda di setiap daerah, sehingga mampu memahami permasalahan korupsi, karena senjata utamanya adalah pengetahuan,” kata Maharadi.
“Untuk langkah awal melakukan gerakan pemberantasan korupsi, khususnya di wilayah Gayo, kita akan membuka Akademi Anti Korupsi, yang direncanakan akan dilaksanakan di Takengon Kabupaten Aceh Tengah,” tambahnya.
Akademi ini kata Maharadi lagi, akan diisi oleh mentor maupun pemateri dari lembaga-lembaga yang bergerak dalam pemberantasan korupsi.
“Kita rencanakan akan dimentori oleh individu atau tim-tim terbaik dari rekan-rekan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Indonesian Corruption Watch (ICW), Kejaksaan Tinggi Aceh, Pihak kepolisian, LSM-LSM anti korupsi di Aceh, LBH dan masih banyak yang lainya yang tentu sudah teruji kapasistas dan kinerjanya,” tutup Maharadi.
[Darmawan]
