Catatan : Husaini Muzakir Algayoni*
Seruputan secangkir kopi di sore hari dalam suasana winter Gayo membuat alam pikiran bergerak mengingat salah satu drama Korea yang legendaris dengan judul Winter Sonata yang mempertemukan dua insan pada musim dingin, saat salju turun. Kini di Gayo juga telah masuk musim dingin, rintik-rintik hujan turun, mempertemukan rangkaian-rangkaian kata dalam secangkir kopi.
Rangkaian kata kali ini, tidak ada kaitannya dengan isu politik yang semakin hangat. Hanya saja rangkaian kata kali ini merupakan catatan ringan menjelang final Liga Champion edisi 2019/2020 sambil menyeruput aroma secangkir kopi di Negeri Kopi.
Liga Champion merupakan kompetisi paling elit di Benua Biru, liga antar klub-klub sepak bola papan atas Eropa menyajikan permainan menarik dari bintang-bintang lapangan hijau ditambah lagi dengan strategi jitu dari juru taktik yang menyulap permainan menjadi pesona pandangan mata.
Liga Champion 2019/2020 banyak memberi kejutan bagi pecinta sepak bola di seluruh dunia. Atalanta, klub dari Negeri Pizza ini baru saja mencicipi aura kompetisi Liga Champion dan mampu melangkah jauh bagaikan keajaiban hingga ke perempatfinal.
RasenBallsport Leipzig juga memberi kejutan bersama pelatih mudanya Julian Nagelesmann yang mampu menembus babak semifinal.
Kompetisi paling elit ini, sejatinya klub-klub papan atas dengan segudang pemain-pemain bintang berada di semifinal. Nyatanya klub-klub seperti Real Madrid, Bercelona, Juventus, Liverpool, dan Manchester City telah tersingkir.
Di semifinal ini juga tidak adanya dua mega bintang lapangan hijau, Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi. Ronaldo bersama Juventus harus rela tiket diberikan kepada Olympique Lyon, sementara Lionel Messi bersama klub asal Katalunya Bercelona terdepak secara menyakitkan karena dipukul habis-habisan oleh Bayern Munich dengan skor yang sangat melawak 8-2.
Bagi madridista, mendengar kekalahan telak sang rival tentunya kabar gembira dan hadiah gurauan sempurna dalam menutup musim 2019/2020 tanpa gelar bagi Barcelona.
Kasih tak sampai menuju semifinal di Liga Champion, peristiwa inilah yang melatarbelakangi dua juru taktik dipecat dari kursi pelatih, Quique Setien didepak oleh Barcelona dan Murizio Sarri dari kursi pelatih Juventus.
Kasih tak sampai juga dialami Pep Guardiola yang tidak bisa menjangkau lebih jauh manisnya laga semifinal Liga Champion bersama Man City. Si Nyonya Tua juga mengalami hal yang sama, mendatangkan Cristiano Ronaldo dengan harapan bisa mengambil trofi ‘Si Kuping Besar’ tapi nyatanya hanya menjuarai Liga Italia yang merupakan gelar scudetto beruntun kesembilan bagi I Bianconeri.
Klub Serie A (Italia), Premier League (Inggris), dan La Liga (Spanyol) tak ada sampai ke babak semifinal, sementara itu liga Bundesliga (Jerman) mengirimkan dua wakilnya, Bayern Munich dan RB Leipzig. Begitu juga dengan liga Ligue 1 (Prancis) mengirimkan Paris Saint-Germain dan Olimpique Lyon.
Pada babak semifinal mempertemukan Bundesliga versus Ligue 1, RB Leipzig berhadapan dengan klub raksasa Prancis, PSG. Bayern Munich versus Lyon. Pada laga ini, PSG mampu menumbangkan RB Leipzig dengan skor 3-0 dan Lyon harus puas menerima kekalahan dari Bayern Munich dengan skor 0-3
Selanjutnya pada babak final mempertemukan dua klub hebat Eropa saat ini, PSG yang notabennya adalah juara Liga Prancis dan Bayern Munich juara Liga Jerman 2019/2020.
Pada 24 Agustus 2020 di Lisbon, Portugal. Bagi PSG, ini merupakan kali pertama masuk ke final Liga Champion dalam sejarah, sementara Die Roten telah beberapa kali masuk ke babak final.
Nah, layak dinantikan laga final Liga Champion 2019/2020 antara dua klub raksasa Bundesliga dan Ligue 1. Apakah kasih tak sampai dalam menggenggam trofi ‘Si Kuping Besar’ dirasakan oleh PSG atau Bayern Munich?
PSG yang notabennya adalah klub paling power di liga domestik tapi belum bisa menjuarai Liga Champion dan Bayern Munich juga klub paling power di liga domestik beberapa musim terakhir ini tapi belum juga berhasil mengangkat ‘Si Kuping Besar’ yang terakhir kali dirasakan Die Roten pada 2013 silam.
Negeri Kopi, 22 Agustus 2020.
*Penulis, Madridista.