Di Balik Kisah Silona, Zulkarnain Aman Aria Ceh Didong Buraq Terbang

oleh
Zulkarnain AR Aman Aria Ceh Kelop Didong Buraq Terbang. (Foto : Ozi OPC)

Catatan : Darmawan Masri*

Gelah ku cari//Kisah silona..aa// I Silihnara…a//Mulaing Jampuk// 
Lagu beraduk….// Tingkah ni roda….// Reduk ni mata…a// Sempol bertajuk….//
Masa ber ili….// Bercermin kaca…..// Mampat musara…a // Olok di lempuk…//
Soboh mu kertuk….// Ku kuren belanga….// Munantenen Tasak// Ulu Beranguk…//
Hooooo…..oteho…..bayakku….masso//

Begitulah sepenggal lirik didong yang diciptakan oleh Ceh generasi kedua kelop didong Buraq Terbang dari Kampung Wihni Bakong, Kecamatan Silih Nara, berjudul Kisah Silona.

Adalah Ceh Zulkarnain AR yang akrab disapa Aman Aria Buraq Terbang. Ia lahir di Paya Renges, Kecamatan Pegasing pada 1956 silam.

Aman Aria termasuk sosok seniman atau ceh didong produktif, dengan melahirkan banyak karya didong. Diantaranya lagunya yang populer di telinga masyarakat Gayo diantarnya Kisah Silona (Kenangan Masa Lalu), Lut Tawar yang dia ciptakan pada tahun 1975 dan Ujung Gempulo ditahun yang sama.

Dalam kisahnya, Aman Aria kepada LintasGAYO.co beberapa waktu lalu bercerita, dianya sempat hijrah merantau ke Ibukota Jakarta. Ia mengenang, latar belakang kehidupannya yang pasang surut dan kepiluan yang mendera batinnya di Ibukota, membuat dirinya kembali berkarya.

Muncul lagu Kisah Silona yang dalam bahasa Indonesia berarti kenangan masa lalu saat ia merantau ke Jakarta yang ia ciptakan pada tahun 1998.

“Lagu ini saya ciptakan di kawasan Cempaka Putih, Jakarta pada tahun 1998. Lagu ini menceritakan perjalanan hidup saya dimasa lalu dan mengenang tempat tinggal saya di Silihnara dari perantauan,” kata Aman Aria.

Lain itu, CEO Pepilo Project, Fauzi Ramadhan yang juga pemerhati lagu-lagu karya seniman Gayo masa lampau mengutarakan, Ceh Aria merupakan salah seorang pelaku kesenian Gayo (khususnya didong) yang masih tersisa saat ini.

“Karya-karya yang dilahirkan cukup berkualitas, beliau sosok seniman produktif, yang telah melahirkan banyak karya lagu Didong Gayo,” kata Fauzi Ramadhan.

Dia melanjutkan, karangan lagu didong Ceh Ari menjadi sangat populer ditengah masyarakat Gayo bahkan hampir setiap acara hiburan maupun pesta penikahan dan lainnya, karyanya kerap dilantunkan orang-orang.

“Walaupun sebahagian dari mereka luput dan gagal mengenal siapa yang berada dibalik lagu yang mereka dendangkan,” terang Ozi OPC begitu lelaki berperawakan gondrong ini disapa.

Hal ini lah yang mendorong, Pepilo Project yang digarapnya merasa terpanggil untuk kemudian mengarransement ulang lagu karya Ceh kesohor di Gayo itu.

“Kami sadar apa yang dirasakan oleh Ceh Aria, dalam beberapa kesempatan pernah bertemu dan bercerita panjang lebar. Itulah awal kami mencoba menggarap lagu beliau lewat warna musik bernuansa kekinian,” katanya.

“Hal ini kami lakukan, agar lebih dapat dinikmati khalayak ramai dalam formasi yang berbeda, sekaligus membingkai karya puitis Ceh Aman Aria agar lebih berwarna. Kini tidak banyak lagi yang dapat kita temukan, pengarang syair didong dengan pesan sarat makna ditengah tengah komunitas Gayo,” demikian Ozi OPC menimpali.

*Pemred LintasGAYO.co

Saksikan lagu Kisah Silona Pepilo Project lewat channel youtube di bawah ini :

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.