Catatan : Diana Seprika, S.Pd*
Tepat pada hari Jum’at, 31 Juli 2020 seluruh umat Islam merayakan hari Raya Idul Adha 1441 H, untuk Aceh, khususnya Aceh Tengah sendiri bagi saya generasi muda tentu ini perdana merasakan hari Raya di masa pandemi..Biasanya lebaran disambut dengan suka cita & penuh cinta, kini mulai tergerus menipis tersebab Covid 19.
Untuk diketahui bersama Hari Raya Idul Adha merupakan satu diantara dua hari besar yang senantiasa di sambut dengan meriah oleh seluruh umat Islam didunia. Jadi sebagai umat Islam, pastinya kita akan menyongsong serta merayakannya dengan penuh suka cita.
Namun merayakan Idul Adha kali ini jauh berbeda dengan hari raya Idul Adha yang sebelumnya. Perbedaannya terletak pada masa merayakannya, jika untuk pelaksanaan keharusan yang perlu dipenuhi untuk orang yang sanggup serta berkecukupan yakni berkurban, Alhamdulillah tetap terlaksana dengan baik.
Berbicara mengenai Kurban,tentunya kita mau mengingat mengenai cerita Nabi Ibrahim yang diperintahkan oleh Allah SWT buat menyembelih anaknya sendiri yakni Nabi Ismail. Akan tetapi dengan ketaatan Nabi Ibrahim, ia dengan ikhlas menjalankan perintah yang begitu berat itu. Disinilah Allah SWT tunjukkan kekuasaannya dengan mengganti ismail dengan seekor Domba.
Dari sini kita belajar bahwa kewajiban dari perintah Allah itu mesti ditunaikan apa pun itu, termasuk juga dengan perintah berkurban. Tetapi Allah SWT itu maha pemurah, dan tidak membebani hamba-hambanya dengan suatu hal yg tidak disanggupinya. Maka dari itu, berkurban cuma diperuntukan bagi mereka-mereka yang mampu saja.
Makna berkurban juga begitu banyak. Kita sebagai manusia dapat belajar untuk saling berbagi serta peduli terhadap satu sama lain. Disamping itu, hari raya kurban juga memiliki tujuan yang sangatlah mulia yakni membantu sesama agar hari mulia ini bisa di rayakan oleh seluruh umat islam dengan suka-cita.
”Orang yang mampu bisa makan daging, serta orang yang kurang mampu bisa makan dagin.”
Selain dengan berQurban seekor hewan, pastinya telah jadi suatu keharusan dari hari raya yakni menyampaikan kata-kata maaf terhadap orang-orang yang kita kenal, mulai dari kerabat, keluarga, orangtua, sahabat maupun rekan sejawat lainnya. Karena, sebagai manusia biasa, pastinya tidak luput dari kesalahan. Menyambung silahturahmi dengan maksud saling memaafkan satu sama lain yaitu satu diantara arti dari hari raya idul Adha.
Makna perbedaan yang tersirat pun memiliki banyak budaya , biasanya saat Idul Adha kita semua menyampaikan permintaan maaf dengan saling mengunjungi dan bertatap muka, saling berjabat tangan dan menerima hidangan serta tidak lupa budaya tunjangan hari Raya bagi anak-anak yang ikut merasakan kebahagian di hari Raya.
Jika kondisi jarak jauh dan tidak bisa bertatap muka barulah dilakukan dengan cara _daring_ melalui media sosial cukup mengucapkan kata kata melalui jejaring sosial , dimasa pandemi justru sangat berbeda biasanya diupayakan bertatap muka namun dengan rela hati harus juga melalui sosial media.
Tentu tidak mudah kita semua menjalani seperti masa sekarang, terlebih H-1 hari Raya, Aceh Tengah di gencarkan dengan berita pecah telur pasien positif Covid 19 sebanyak 2 orang, di susul hari ini peningkatan menjadi 6 pasien. Terkejut adalah ekspresi yang seharusnya tertuliskan biasa berita itu hanya terdengar di media televisi serta jejaring sosial lainnya, kini sudah sampai di tanah kelahiran, Aceh Tengah tercint
Pupus sudah harapan untuk mempertahankan wilayah zona hijau, dalam sekejap lonjakan semakin bertambah , satu persatu nama saudara kita tersebutkan telah terpapar virus yang sangat mematikan ini.
Hilang sudah masa new normal yang dalam pikiran bisa membersamai anak bangsa dalam membanggakan kedua orang dunia di lembaga pendidikan. Aceh Tengah sendiri untuk tingkat SMA/MA sederajat sudah memulai new normal, perencanaan akan di susul tingkat SMP/MTs sederajat dan kemudian SD/MI serta tingkatkan do’a untuk adik-adik kita tingkat TK/RA sederajat.
Desas-desus ketidaktegasan pemerintah dalam memutus mata rantai kembali terkuak , perbatasan yang biarkan seperti tidak berada dalam masa pandemi, hadirnya pendatang zona merah yang tidak bisa di halau, sekali lagi pupus sudah harapan itu, kini kita sedang menjalani lebaran di masa pandemi dengan kondisi selamat datang pasien Covid 19 untuk mengajak teman-teman yang lain menjadi sejarah seperjuangan.
Dalam keadaan saat ini , baiknya sementara tempat wisata ditutup saja sampai keadaan kembali aman sebagaimana mestinya, InsyaAllah ada rezeki lainnya yang Allah siapkan untuk kita jalani bersama.
Hentikan suara keayboad yang mengundang keramaian , untuk pasar bisa di berlakukan sistem buka tutup dan kunjungan terjadwal sesuai dengan kebutuhan masyarakat , sistem kerja di wilayah perkantoran kita kembalikan seperti masa PSBB,.namun lebih terarah dan lebih disiplin lagi, kita pilih jalan terbaik dan wajib mengikuti protokol kesehatan.
Kemudian, untuk apapun yang telah tertulis, sedikit saya goreskan permintaan kepada seluruh lapisan masyarakat agar kita semua tetap mematuhi Protokol kesehatan untuk memutus mata rantai virus ini, hindari bepergian ke khalayak, keluar rumah hanya jika bersifat penting dan mendesak dengan tetap memakai masker, mencuci tangan , mencuci tangan dengan Handsanitizer serta tetap mengkonsumsi makanan sehat agar imun tubuh tetap dalam keadaan baik.
Masih dalam suasana lebaran, layaknya Nabi Ibrahim yang ikhlas hati menjalankan perintah Allah SWT ketika menyembelih Nabi Ismail, begitu juga dengan kita saat ini harus ikhlas terbiasa untuk terus mengikuti protokol kesehatan.
Semoga pandemi ini segera berakhir, teruntuk saudara kita yang telah terpapar Covid 19 tetap semangat dalam menjalani proses penyembuhan, ikuti saja prosesnya, semangat kami akan terus memberikan do’a terbaik untuk segala kebaikan terbaik untuk kita semua, kami mendo’akan semoga segera pulih seperti sediakala, virus ini adalah ujian Allah dalam meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita.
Dalam catatan kecil ini, saya mengajak seluruh masyarakat agar meningkatkan kerjasama untuk memutus mata rantai Covid 19. Selamat hari Raya Idul Adha 1441 H, minal Aidzin wal Faidzin mohon maaf lahir dan bathin.
Ayo bersama tangguh lawan virus Corona, InsyaAllah kita bisa!
*Sekjend KAMMI Daerah Gayo