Sosialisasi Protokol Kesehatan Bidang Agama, Pendidikan dan Budaya Makin Diintensifkan

oleh

Takengon-LintasGAYO.co : Menjelang diberlakukannya fase adaptasi kebiasaan baru (pengganti istilah new normal), Gugus Tugas Perecepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Aceh Tengah terus melakukan sosialisasi penerapan protokol kesehatan di semua bidang.

Sosialisasi ini dilakukan untuk mencegah terjadinya penyebaran covid-19 di wilayah kabupaten Aceh Tengah yang sampai saat ini masih bertahan dengan status zona hijau dengan nol kasus positif covid (zero case).

Seperti yang dilakukan oleh Bidang Agama dan Keistimewaan Gugus Tugas yang sejak tanggal 25 Juli 2020 sampai dengan 31 Agustus 2020 nanti, melakukan sosilaisasi penerapan kesehatan di bidang agama, pendidikan, budaya dan adat istiadat.

Sosialisasi ini ditujukan kepada para Reje/Kepala Kampung/Kepala Desa, Petue/Sesepuh Masyarakat, dan para Imam Kampung dengan tujuan agar apara kampung/desa tersebut dapat menyebarluaskannya kepada masyarakat di kampung mereka masing-masing.

Menurut Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setdakab. Aceh Tengah, Drs. Muslim yang juga Wakil Ketua Bidang Agama dan Keistimewaan Gugus Tugas Covid 19 Aceh Tengah mengatakan, sosialisasi ini perlu terus dilakukan supaya tidak terjadi salah pemahaman di kalangan masyarakat tentang fase adaptasi kebiasaan baru ini.

Muslim mengungkapkan bahwa dalama tatanan produktif dan aman covid ini, justru protokol kesehatan perlu menjadi perhatian khusus dalam aktifitas keagamaan, adat dan budaya serta pendidikan, karena kalau kita lengah, bukan tidak mungkin akan terjadi penyebaran covid baru.

“Sebagian masyarakat menganggap bahwa memasuki fase adaptasi kebiasaan baru ini kondisi dianggap sudah normal kembali, sehingga protokol kesehatan diabaikan, tentu ini anggapan yang keliru, karena justru dalam kondisi sekarang ini protokol kesehatan lebih diperketat penerapannya, supaya tidak terjadi penyebaran kasus covid baru, ini perlu kita ingatkan kembali kepada masyarakat, meskipun sebelumnya juga sudah kita lakukan sosialisasi,” ungkap Muslim, Senin (27/7/2020) di masjid Al Abrar. Kebayakan, Aceh Tengah.

Muslim menambhakan bahwa sasaran sosialisasi di seluruh kecamatan ini adalah para Reje, Petue dan Imam Kampung, karena para aparat kampung tersebut setiap saat berinteraksi dengan masyarakat di kampungnya masing-masing, sehingga dianggap efektif untuk menyampaikan pesan protokol kesehatan ini kepada masyarakat.

Apalagi saat ini aktifitas pendididikan, adat dan budaya sudah kembali diijinkan untuk dilaksanakan oleh masyarakat sehingga perlu adanya penerapan protokol kesehatan yang ketat. Sementara dalam bidang agama, meski tidak ada pembatasan dalam aktifitas ibadah, namun demi kebaikan dan keselamatan bersama, menurut Muslim juga tetap perlu menerapkan protokol kesehatan.

“Para Reje, Petua dan Imam Kampung adalah aparat kampung yang setiap waktu berinteraksi dengan masyarakat, jadi kita optimalkan peran mereka untuk membantu mensosialisasikan penerapan protokol kesehatan ini kepada masyarakat, apalagi saat ini hampir semua aktifitas budaya dan pendidikan sudah diperbolehkan digelar kembali oleh masyarakat, tentu penerapan protokol kesehatan ini menjadi sangat penting untuk mencegah kemungkinan terjadinya penyebaran covid di daerah kita, begitu juga dengan aktifitas keagamaan, meski tidak ada pembatasan, namun tetap perlu menerapkan protokol kesehatan,” lanjutnya.

Kegiatan sosialisasi penerapan protokol kesehatan di semua kecamatan ini melibatkan seluruh anggota Bidang Keagamaan dan Keistimewaan pada gugus tugas, seperti Dinas Syariat Islam, Kantor Kemeterian Agama, Dinas Pendidikan, Majlis Permusyawaratan Ulama (MPU), Majlis Adat Gayo (MAG), Majlis Pendidikan Daerah (MPD) dan Bagian Kesra Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Tengah.

Sosialisasi ini akan dilaksanakan secara bergilir di seluruh kecamatan dalam wilayah kabupaten Aceh Tengah dengan sasaran seluruh Reje, Petue dan Imam Kampung. Dalam pelaksanaannya, sosialisasi yang digelar di masjid-masjid kecamatan ini juga menerapkan protokol kesehatan seperti peserta mencuci tangan menggunakan sabun sebelum mengikuti kegiatan ini, jarak tempat duduk peserta diatur dan semua peserta maupun nara sumber menggunakan masker.

[SP]

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.