Menjaga Identitas dengan Menegakkan Syari’at, Bolehkah Setengah-Setengah?

oleh

Oleh : Awan Gayo*

Aceh terkenal dengan kekentalan Islamnya. Aceh terkenal dengan hukum cambuknya. Ulama Aceh adalah ulama yg di hormati. Perempuan Aceh maharnya juga tinggi-tinggi.
Masih banyak historis yang sangat membanggakan jika bicara tentang Aceh.

Syari’at Islam adalah hal yang pertama ada diingatan orang apabila mendengar nama Aceh.

Akhir-akhir ini kita tidak pernah mendengar ada Razia jilbab dan razia pakaian ketat di Aceh Tengah. Seingat saya, dulu operasi ini sering dilakukan. Sekarang ada apa?

Apakah kesibukan pemerintah menangani covid-19 sehingga boleh lupa akan hal penting lainnya?

Tambah lagi, di Aceh tengah jaman sekarang gampang mendapatkan minuman memabukkan seperti tuak dan minuman keras jenis lainnya. Bahkan anak-anak yang masih duduk di bangku sekolahpun bisa mendapatkan itu dengan mudah. Sudah menjadi rahasia umum ada uang ada barang.

Untuk hal ini, bolehkah kita mengatakan sana si urus urusen ni jema kope tah kunehpe (untuk apa mengurusi urusan orang lain kamupun tidak taat beribadah dan masih banyak berbuat dosa).

Tentu itu sangat benar sekali, tetapi berkata seperti itu  bukanlah keperibadian masyarakat Gayo. Kita adalah muslim, sudah menjadi kewajiban kita untuk saling menjaga.

Semua tokoh dan lapisan masyarakat bertanggung jawab akan hal ini. Lebihnya lagi pemerintah melalui Dinas Syariat Islam dimohon aktif untuk memainkan perannya.

Kegiatan rutin di dalam tubuh Dinas Syariat Islam mohon di jadwalkan dan dijalankan di wilayah Aceh tengah. Karna keberhasilan menegakkan syari’ at adalah kunci penentu keberhasilan di semua bidang lainya.

Adat istiadat Gayo adalah bersumber dari ajaran Islam, menjaga identitas masyarakat Gayo hanya dengan cara menegakkan syariat Islam. Edet kuet muperala agama, rengang edet benasa nahma (Adat berjalan dituntun oleh agama, jika adat kita tidak kuat atau dipelihara maka akan hilang nama).

Saya yakin 100% kita semua tidak ingin anak-anak kita mengikuti gaya dan cara berpakaian ala barat. Sehingga melupakan jati dirinya sebagai bagian dari masyarakat Gayo yang menjunjung tinggi nilai adat-istiadat Gayo dalam pandangan Islam.

Bebesen, 24 Juli 2020

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.