Catatan : Nasril*
Hari Rabu lalu kami diamanahkan menjadi narasumber dalam acara Rapat Koordinasi Pimpinan-pimpinan Dayah Cabang Darul Munawwarah dan Pembekalan Manajemen Dayah Cabang.
Saat sedang menyampaikan materi kepada para guru-guru kami di Dayah Darul Munawwarah Kuta Krueng Pidie Jaya, dari arah depan terlihat sosok yang tak asing di mata saya, beliau berjalan menuju tempat yang telah disiapkan di depan.
Semakin dekat semakin terlihat jelas siapa sosok itu, beliau adalah almukarram Abiya Jeunieb, Pimpinan Dayah Rauhul Mudi Al Aziziyah yang juga Ketua Umum Barisan Muda Ummat (BMU) Pusat.
Selama ini mengenal beliau hanya melalui petuah ilmu yang beliau sampaikan melalui media sosial, dan hari ini adalah pertemuan pertama. Beliau tak hanya berdakwah di nusantara, namun juga sering berbagi ilmu sampai ke negeri Jiran. Alhamdulillah suatu nikmat bisa langsung bertemu orang shalih.
Setelah tuntas materi dan tanya jawab yang dipandu langsung Syeikh Tgk Mujlisal, saya menyapa Abiya. Jujur, saya kagum dengan kesederhanaannya dan cara beliau melayani orang yang sama sekali belum beliau kenal, menyimak dengan baik lawan bicara dan yang pasti tidak pegang HP.
Beliau bercerita tentang dakwah melalui media sosial, sungguh beliau punya tujuan mulia dan Alhamdulillah sudah mulai membuahkan hasil.
Saya tak menyangka, sosoknya sangat lembut berbeda dengan penampilan. Beliau berbagi ilmu dan semangat kepada saya.
Beliau juga bercerita pengalamannya selama ini, anak-anak yatim piatu yang bersamanya dan tekadnya untuk bisa bermanfaat untuk orang banyak.
Beliau juga meminta nomor kontak, satu penghormatan dan berharap ke depan masih bisa berkomunikasi.
Syukur Alhamdulillah, saya bisa bertemu dengan orang shalih. Semoga Allah menjaganya selalu dan sukses dunia akhirat.
Dan esoknya, Kamis, (9/7/2020) kami sudah di Banda Aceh, tiba tiba mendapatkan kabar dari salah seorang kawan tentang kabar duka dari Abiya, pada pukul 10.00 WIB
Innalillahi wa Inna ilaihi Raji’un, telah berpulang ke rahmatullah Jauhara Zahrani (2,5), putri dari Tgk M Yusuf Nasir atau Abiya Jeunieb.
Kabar duka tersebut sangat cepat beredar di sejumlah grup WhatsApp dan status facebook para netizen.
Di Facebook beliau mengajarkan kita ilmu dan amal cara menghadapi musibah. Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un, kehilangan seseorang yang kita cintai memang membuat hati sangat terpukul, tetapi tak ada jalan yang lebih baik selain mengikhlaskannya.
Dalam menjalani kehidupan ini kita akan berhadapan dengan musibah, perginya orang orang tercinta dan musibah lainnya. Kita pasti berhadapan dengan bahagia dan sengsara, senang dan susah, dan semua itu dapat berubah kapan saja, dari senang menjadi susah atau sebaliknya, dari susah menjadi senang. Maka bersyukurlah saat ada nikmat dan bersabarlah atas semua cobaan.
Saya beserta keluarga mengucapkan turut berduka cita yang sebesar-besarnya, atas meninggalnya putri Abiya almarhumah Jauhara Zahrani. Kelak ia akan menunggumu di surgaNya. Semoga Abiya dan keluarga diberikan ketabahan dan kesabaran. Amin. Alfatihah.[]