Kasus Covid-19 di Banda Aceh Bertambah, Pak Aminullah Kemana?

oleh

Oleh : Fauzan Azima*

Biasalah, kalau orang berbuat salah atau ingin menutupi kesalahannya agar tidak mendapat perhatian akan membuat alih perhatian. Caranya macam-macam; teriak lebih kencang atau membuat lawan sibuk. Ah! Itu dagelan kuno yang gampang dibaca. Semoga Pak Aminullah tidak demikian.

Saya tidak tahu berapa dan akan bertambah berapa lagi orang yang akan terpapar Covid-19 di Kota Banda Aceh. Yang jelas grafiknya akan naik. Sebelumnya Pak Aminullah “benci” atas penetapan zona merah di wilayahnya dengan menggelar konferensi pers.

Sebaiknya Pak Aminullah menjaga ritme “marahnya” agar stabil ketika ditetapkan zona merah sampai banyaknya penduduk Banda Aceh yang terpapar Covid-19. Jangan hilang jejak dalam suasana seperti ini.

Berpemerintahan ini, saya kira dari pusat sampai ke kampung sama saja. Kepala desa menjaga camat, camat menjaga bupati atau walikota, bupati atau walikota menjaga gubernur, selanjutnya gubernur menjaga presiden, dan sebaliknya. Soal jaga menjaga antar pemerintahan merupakan etika bernegara maupun bersilaturrahmi sesama manusia.

Pak Aminullah yang kami hormati, dalam hidup ini, yang penting adalah dikenang. Ketika kita telah tiada, seluruhnya kita tinggalkan. Harta, jabatan, anak, istri dan pangkat semuanya tidak kita bawa ke alam kubur.

Rentang perjalanan kita dari lahir sampai kita meninggal dunia kalaupun tidak seratus persen sempurna kebaikannya, setidaknya jangan meninggalkan kenangan buruk.

Kota Banda Aceh, kalau kita bandingkan pada masa kepemimpinan dulu Ibu Illiza dan Pal Amin sekarang yang kasat mata adalah taman-taman kota yang dulu lebih indah dan terawat dibandingkan sekarang. Andai Pak Amin meneruskan cara merawat bunga-bunga di Banda Aceh maka sempurnalah kepemimpinannya.

Sebagai pendukung Pak Aminullah pada Pilkada lalu, saya hanya bisa berpesan; hadirlah dan jagalah irama kepedulian kepada warga Banda Aceh agar tetap stabil, terutama konsentrasi dalam penanganan Covid-19 secara bersama-sama antar pemerintah dan elemen masyarakat lainnya sebagai rasa tanggung jawab dunia dan akhirat.

(Mendale, Rabu, 24 Juni 2020)

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.