Berstatus Kabupaten yang Sedang Sakit, Aceh Tengah dan Bener Meriah Butuh Dokter Reisa

oleh
dr. Reisya (Foto : Ist)

Oleh : Husaini Muzakir Algayoni*

“Aceh Tengah dan Bener Meriah kini berstatus KDP (Kabupaten Dalam Pengawasan) karena usus politiknya terlalu banyak kentut.”

Dua kabupaten dikenal dengan aroma kopinya, Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah sedang berada dalam kondisi tidak sehat karena dalam usus politik di Kabupaten Kopi ini terlalu banyak kentut sehingga menganggu orang-orang disekitarnya dengan baunya yang tak sedap.

Kentut merupakan aktivitas manusia yang sering dilakukan dan mempunyai manfaat bagi kesehatan. Namun, terlalu banyak kentut, ada hal yang bermasalah dan serius dalam tubuh.

“Nge engon ku guru, gere wo ara musehat, nge mayi ku awan laho gere wo ara muperubahen. Nge enggeh ama ari ranto, gere wo jeger, keta cube mulo talun aka Reisa wo kati engonne sana kadang ara wan tuke a.”

Sudah dilihat dari kacamata adat dan guru serta nasihat dari orang-orang bijak, belum ada perubahan pernyakit terlalu banyak kentut dalam usus politik. Maka dari itu, untuk menyembuhkan penyakit tersebut perlu perawat sekelas dokter Reisa yang menanganinya.

Ada saja masalah yang dihadapi dua kabupaten ini, saling adu heboh antar satu sama lain. Mulai dari kasus bantuan sunlight, kantor desa jadi sasaran emak-emak, dan lebih menggaungnya lagi sebuah pengumuman mundurnya Abuya Sarkawi dari jabatannya sebagai Bupati Bener Meriah di hari raya Idul Fitri.

Pasca pengumuman tersebut, alam dunia maya (medsos) yang beralamat di Kabupaten Bener Meriah ramai dipadati dukungan untuk mundur dari jabatannya sebagai bupati dan banyak juga yang memberi semangat untuk terus melanjutkan amanah sebagai bupati.

Pada akhirnya tidak jadi mundur dan memilih cuti serta pimpinan di plhkan kepada Sekretaris Wilayah Daerah (Sekwilda) Bener Meriah.

Lebih tragisnya lagi ada di Kabupaten Aceh Tengah, disaat bencana alam tanah longsor melanda kabupaten ini, disaat itu juga pucuk pimpinan daerah kabupaten yaitu bupati dan pasangannya yang romantis disaat kampanye dulu telah terjadi perseteruan dalam rumah tangga yang dinamakan dengan cek-cok piring proyek.

Hingga detik ini, dua kabupaten yang indah dengan pesona alamnya ini masih berada dalam KDP (Kabupaten Dalam Pengawasan) diawasi oleh masyarakatnya sendiri. Walaupun diawasi, tapi sepertinya penyakit terlalu banyak kentut tersebut belum sembuh sepenuhnya.

Untuk menyembuhkan penyakit terlalu banyak kentut dalam usus politik, sepertinya perlu penanganan dari dokter Reisa, ia baru saja didapuk sebagai juru bicara nasional Covid-19. Dokter cantik ini, tidak asing lagi bagi rakyat Indonesia karena wajahnya selalu menghiasi layar kaca televisi dalam acara dr. Oz Indonesia.

Dalam acara dr. Oz Indonesia, dokter Reisa biasanya memberi tips kesehatan bagi pemirsa di rumah untuk hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari. Acara ini menjadi perhatian bagi penonton, karena presenternya langsung dipandu oleh dokter Reisa sendiri dan acara ini juga memberi wawasan dalam dunia kesehatan.

Tips-tips kesehatan yang diberikan dokter Reisa dalam acara dr. Oz sepertinya ampuh. Maka dari itu, dokter Reisa pun didapuk sebagai juru bicara Covid-19, suatu penyakit mematikan saat ini perlu penanganan yang serius dengan tips-tips kesehatan selama pandemi.

Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah sedang berada dalam pengawasan karena kondisi kesehatannya tidak stabil karena terlalu banyak kentut dalam usus politiknya sehingga dibutuhkan tangan dingin dokter Reisa untuk memeriksanya dengan rasa cinta.

Siapa tahu, terlalu banyak kentut dalam usus politik dipengaruhi dari rasa benci dan hawa nafsu untuk berkuasa, kelakuan-kelakuan yang tidak sehat dan dari akal yang tidak sehat bisa disembuhkan dengan tips kesehatan rasa cinta dari dr. Reisa.

Dengan hadirnya dokter Reisa ditengah-tengah penyakit terlalu banyak kentut dalam usus politik, mudah-mudahan bisa disembuhkan dengan baik sehingga roda pemerintahan berjalan dengan baik dan masyarakat pun tenang beraktivitas tanpa ada huru-hara dan tidak banyak cerewet disana-sini.

Siapa yang tidak ingin daerahnya maju, berkembang, dan masyarakatnya hidup sejahtera, tapi ada saja pihak-pihak/intelektual tertentu tidak punya hati menebar aroma permusuhan antar kelompok demi kekuasaan dan kepentingan kelompok.

Semoga dengan adanya tips-tips kesehatan untuk Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah dari KDP berubah menjadi Kabupaten Sehat Selalu (KSS) sehat dalam berpolitik sehingga dijauhkan dari penyakit politik kentut.

Khususnya para pelaku politik/politisi sejati, politisi dadakan, politisi amatiran yang ada di dua kabupaten ini, renungkanlah sejenak bahwasannya dataran tanah tinggi adalah serpihan surga yang kaya dengan hasil buminya, kopi dan palawija sebagai primadona tapi ironisnya masyarakat laksana emas dalam sangkar.

Sebagai penutup dari catatan singkat ini, penulis kutip perkataan dari Andrew Moore “Segala sesuatu yang sesuai dengan keinginan kita tampak menjadi sebuah kebenaran dan yang tidak sesuai akan memicu kemarahan kita”.

*Penulis, Kolumnis LintasGAYO.co. Mahasiswa Prodi Ilmu Agama Islam (Konsentrasi Pemikiran Dalam Islam) Program Pascasarjana UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.