Ramung Institute Pertanyakan Keseriusan Pemkab Bener Meriah Tangani Bencana

oleh

REDELONG-LintasGAYO.co : Kabupaten Bener Meriah dilanda banjir bandang, setidaknya ada dua kecamatan yang terdampak, Kecamatan Permata dan Mesidah.

Melihat kondisi itu, Direktur Ramung Institute, Waladan Yoga, mempertanyakan keseriusan Pemkab Bener Meriah tangani bencana.

Lewat rilisnya yang diterima LintasGAYO.co, Waladan menyesalkan sikap Pemkab Bener Meriah terkait penanganan kondisi darurat bencana seperti ini.

“Pemkab sangat lambat lambat dalam menangani banjir bandang ini,” tegasnya, Kamis 14 Mei 2020.

Menurutnya, kondisi di lapangan seperti Kecamatan Permata tidak tersentuh bantuan alat berat untuk membersihkan limbah kayu, batu dan tanah dalam kawasan yang terdampak kena banjir bandang.

“Kalau hanya satu alat berat yang dioperasikan maka penanganan banjir ini akan berjalan sangat lambat dan desa yang tidak ditangani secara cepat akan semakin menderita, bayangkan saja satu satunya jalan menuju desa mereka jembatannya terputus, tidak bisa dilalui dan dibiarkan begitu saja, seperti menuju permukiman Bakongan,” katanya.

Menurut Waladan, sebenarnya ini dalam kondisi bencana, selain mengoperasikan beko milik Pemkab Bener Meriah, Pemkab juga bisa mencari alternatif alat berat beko lainnya, di Bener Meriah banyak pengusaha memiliki alat berat beko. “Kenapa tidak disewa saja? Teknisnya kan bisa diatur,” ungkapnya.

Jika kondisinya hujan terjadi terus-menerus maka tidak ada pilihan selain melakukan standby alat berat dilokasi bencana tersebut, karena dilokasi yang terdampak banjir bandang masih memiliki potensi bajir susulan.

“Kita harapkan Pemkab Bener Meriah dapat mendengar ini dan melakukan upaya upaya penanganan dengan sepenuh hati, Bupati juga harus turun ke lapangan untuk melihat kondisi nyata lapangan, agar tindakan yang diambil terukur,” tandasnya.

[Ril/DM]

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.