Tangani Covid-19, Ramung Institute : Pemkab Bener Meriah Harus Tegas!

oleh
Ilustrasi Rapid Test (Foto Dok LGco : Yus)

REDELONG-LintasGAYO.co : Pemerintah Kabupaten Bener Meriah, harus tegas dan sigap menangani Covid-19.Hal itu disampaikan, Direktur Ramung Institute, Waladan Yoga, Selasa 12 Mei 2020, setelah melihat perkembangan terkini di daerah tersebut.

Waladan melihat, ada ketidakseriusan Pemkab Bener Meriah dalam penanganan kasus Covid-19.

“Pertama kita bisa lihat sejak ditemukannya kasus positif Covid-19, Pemkab seperti gelagapan menghadapinya, pusat keramaian di Kecamatan Permata masih tetap digelar, padahal satu pasien positif berasal dari kecamatan ini walau kini sudah dinyatakan sembuh,” kata Waladan.

Kedua, katanya lagi, lambatnya Pemerintah Kabupaten Bener Meriah dalam melakukan pemetaan kasus Covid 19 di Kabupaten Bener Meriah.

Waladan Yoga

“Dan ketiga, soal data orang yang dilakukan uji SWAB/PCR terhadap santri dan orang-orang yang terlibat kontak langsung dengan pasien Covid-19. Kita disajikan data yang agak menenangkan, tapi semua itu terkesan ada bohongnya,” katanya.

Menurut Waladan, bagi pihak yang terus mengikuti perkembangan penanganan Covid-19 di Kabupaten Bener Meriah pasti merasakan kejanggalan data dan terkesan ada informasi bohong.

“Seperti diberitakan diawal awal pasca ditemukannya pasien positif Covid-19, katanya yang dilakukan Uji SWAB/PCR ada 45 orang, tapi kemudian yang keluar hasil SWABnya 15 orang, lalu sisanya kemana? Kenapa tidak dilakukan uji SWAB/PCR?,” tegasnya.

“Kemudian hari ini (12/5/2020) diberitakan lagi ada 5 orang yang ikut melakukan uji SWAB diantaranya adalah santri Al Fatah Temboro Magetan, tetap pertanyaan kita sama, sisanya kemana? Harusnya ada 14 orang kok hanya lima,” tambahnya.

Ini menyimpulkan pemerintah Kabupaten Bener Meriah semakin terkesan tidak serius tangani Covid-19 dan tidak mengerahkan kekuatan yang ada untuk menekan penyebaran Covid-19, padahal Pemkab Bener Meriah sudah dibekali anggaran yang sangat memadai untuk mengatasi Covid-19 ini.

“Harusnya Pemkab Bener Meriah sajikan data apa adanya saja, tidak perlu di lebih-lebihkan jika tujuannya hanya utnuk menenangkan publik Bener Meriah,” katanyam

Lanjutnya lagi, sampai hari ini, terjawab, tidak dilakukan uji SWAB/PCR terhadap 45 orang Bener Meriah seperti yang digembar-gemborkan Pemkab Bener Meriah, dan sangat sayangkan uji SWAB/PCR terhadap warga Bener Meriah dilakukan secara parsial.

“Jika kita ikuti alur informasi total hanya total ada 20 orang yang dilakukan uji SWAB/PCR, 15 diantaranya sudah keluar hasilnya dan sisa sedang berproses,” katanya.

Menurutnya, apa saja langkah langkah untuk melakukan uji SWAB/PCR terhadap target 45 orang tadi juga tidak jelas, sebenarnya kendala apa yang dihadapi?

“Jika langkah persuasif tidak berhasil dan target juga enggan secara suka rela melakukan uji SWAB/PCR, maka ada langkah lain yang dapat ditempuh oleh Pemkab Bener Meriah, tidak boleh lepas tangan. Sayang hal ini tidak ditempuh Pemkab Bener Meriah, setidaknya upaya lain belum terkihat dilakukan,” ungkapnya.

“Saya yakin Pemda sudah mengantongi identitas orang orang yang akan dilakukan uji SWAB/PCR, jangan sampai ketidakseriusan Pemkab Bener Meriah dalam Covid-19 menjadi penyesalan kemudian. Kita berharap ada upaya yang ekstra untuk menjaga kesehatan warga Bener Meriah secara keseluruhan dari Covid-19. Kami masyarakat ingin Pemkab tegas,” demikian Waladan Yoga menimpali.

[Ril/Darmawan]

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.