REDELONG-LintasGAYO.co : Memastikan program ketahanan pangan yang digulirkan Pemerintah Kabupaten Bener Meriah sebagai antisipasi kelangkaan pangan sebagai dampak Pandemi Covid-19, Reje-Reje se-Kecamatan Syiah Utama sepakat menertibkan ternak.
“Selama ini, salahsatu kendala bercocok tanaman baik di areal pertanian maupun di pekarangan adalah ternak yang bebas berkeliaran, karenanya kami menyepakati untuk menertibkannya bersama-sama,” ungkap Ketua Forum Reje Syiah Utama, Iskandar, Kamis 7 Mei 2020.
Kebijakan ini sebenarnya sudah beberapa bulan lalu diimbau pihak Pemerintah Kecamatan, namun belum sepenuhnya berhasil karena kurangnya kepedulian warga.
“Kali ini tidak bisa ditawar-tawar lagi, ternak harus tertib, jika tidak program ketahanan pangan sangat terganggu,” ujarnya.
Sementara Camat Syiah Utama, Khalisuddin menegaskan bahwa akibat tidak dikandangkannya ternak telah beberapa kali memicu keributan antar warga.
Peluang ribut, menurut Camat ini, kian terbuka saat Pandemi Covid-19 karena warga pada umumnya sangat serius mengikuti program menanam.
“Mulai sekarang, ternak harus diamankan oleh pemilik masing-masing. Jika diabaikan akan dikenakan sanksi berupa denda yang besarannya tergantung hitungan kerugian pemilik tanaman,” tegas Camat.
Seperti diberitakan sejumlah media, dalam penanganan pandemi Covid-19, Bupati Bener Meriah, Tgk Sarkawi menggulirkan 3 program dengan sumber dana desa 2020.
Pertama anggaran penanganan Covid-19. Selanjutnya Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebesar, Rp. 600 ribu selama 3 bulan dengan total Rp. 1,8 Juta perkeluarga.
Dan terakhir Ketahanan Pangan sebagai antisipasi masa paceklik imbas dari Pandemi Covid-19.
[Darmawan]
