REDELONG-LintasGAYO.co : Dalam beberapa bulan ke depan, bencana kelaparan dan krisis pangan global diperkirakan bakal terjadi sebagai ekses dari Pandemi Covid-19. Bahkan, PBB juga sudah memberikan peringatan, skenario terburuk dari bencana kelaparan lebih dari 36 negara.
Sementara itu lembaga pangan dunia, Word Food Programme (WFP) memperingatkan, tahun ini akan menjad tahun tersulit bagi banyak negara. Sebanyak 135 juta orang terancam menghadapi krisis kelaparan atau lebih buruk lagi.
Angka tersebut ditambah dengan 821 juta orang yang saat ini tengah dilanda kelaparan kronis, dapat mendorong lebih dari 1 miliar orang ke dalam situasi yang mengerikan. Lembaga ini mengidentifikasi sebanyak 55 negara yang paling berisiko terjerumus ke dalam kelaparan.
Melihat kondisi secara global itu, Bupati Bener Meriah, Abuya Tgk. H. Sarkawi dalam beberapa waktu ini, gencar mengkampanyekan program menanam kepada masyarakat.
Pemkab setempat siap membantu pengadaan bibit atau benih, yang akan ditanam sebagai bentuk kepedulian pemerintah menciptakan ketahanan pangan, akibat krisis ini.
“Di tengah Pandemi, biasanya akan muncul krisis, yang paling rentan adalah kelaparan, stok pangan yang semakin menipis, menjadi salah satu penyebab terjadinya kelaparan secara global ini,” kata Abuya Sarkawi, Sabtu 25 April 2020.
Untuk itu, pihaknya tak pernah bosan untuk mendorong semua masyarakat untuk menciptakan ketahanan pangan sendiri. “Dalam istilah bahasa Gayo ketahanan pangan dikenal dengan sebutan peger ni keben. Tak satu pun orang yang dapat memprediksi kapan pandemi ini akan berakhir,” tegas Abuya.
“Untu itu, program menanam ini harus betul-betul kita laksanakan. Meskipun di waktu-waktu normal, menanam adalah kebiasaan kita, tapi kondisi ini sudah cukup berbeda. Tanam, makanan atau apapun yang tumbuhnya cepat,” terang Abuya.
Dikataan lagi, dalam program menanam ini, pihaknya juga sudah menyalurkan bantuan benih padi varietas ciherang bantuan APBN sebanyak 11,25 Ton. “Sudah tiba di Bener Meriah, sekarang lagi proses penyaluran ke kelompok-kelompok tani,” tandas Abuya Sarkawi.
[Darmawan]