REDELONG-LintasGAYO.co : Diskusi antara sejumlah pengepul dan petani kopi bersama Pemkab Bener Meriah, Selasa 21 April 2020 tidak menemukan solusi.
Pemkab yang hanya diwakili Kadis Perdangangan dan Perwakilan Dinas Pertanian tidak berhasil meyakinkan toke kopi dan petani tentang Resi Gudang sebagai solusi untuk menstabilkan harga kopi.
Salah seorang toko kopi, Gayadi kepada media ini mengatakan, Resi Gudang yang ditawarkan oleh Pemkab sama sekali bukan solusi.
“Paparan hanya tentang regulasi saja. Mereka tidak berfikir saat ini masyarakat sudah menjerit,” ungkap Gayadi kesal.
Ia melanjutkan, Resi Gudang yang dijanjikan pemerintah masih pada tahap pengurusan ijin. Sementara masa panen kopi hampir habis.
“Resi Gudang masih tahap ijin, sementara masa panen kopi hampir habis. Jadi, solusi yang diberikan pemerintah ini tidak nyambung,” Katanya
Gayadi melanjutkan, pihaknya melakukan simbolis penjemuran Gelondong Kopi di depan kantor Bupati sebagai bentuk protes terhadap ketidakberdayaan pemerintah dalam membantu masyarakat.
“Kita jemur gelondong di halaman kantor Bupati, sebagai simbolis ungkapan kekesalan kami terhadap pemerintah yang tidak mau ikut andil membantu masyarakat,” tutupnya.
[Mhd/DM]