TAKENGON-LintasGAYO.co : Program 300 ribu masker yang digaungkan Bupati Aceh Tengah, Shabela Abubakar dinilai terlalu berlebihan. Hal itu diungkapkan Aktivis Jang-Ko, Maharadi, Minggu 19 April 2020.
Maharadi mengatakan, program ratusan ribu masker tak akan efektif jika tidak sejalan dengan kebijakan pencegahan lainnya. Terutama, kebijakan pembatasan keluar masuk orang ke Aceh Tengah.
“Masker penting, tapi ada yang lebih penting, yakni pembatasan sementara orang-orang yang keluar masuk ke daerah ini,” ujarnya.
Menurutnya, kebijakan ini menjadi penting mengingat daerah terdekat dengan Aceh yakni Sumatera Utara sudah ditetapkan sebagai zona merah penyebaran Covid-19.
“Jika kebijakan ini tidak diambil, maka tindakan membuat masker ratusan ribu ala Bupati Aceh Tengah terlalu berlebihan dengan mengabaikan hal yang paling urgen dikeluarkan kebijakannya,” tegas Maharadi.
Menurutnya, waktu terus berlalu, kebijakan ke arah pencegahan masif belum dilakukan sama sekali
“Sementara waktu kita semakin pendek. Namun masih ada pembiaran terhadap orang-orang dari Sumut keluar masuk ke Aceh. Minimnya pemeriksaan membuat kasus Covid-19 semakin hari semakin mengkhawatirkan,” keluhnya.
Lanjutnya lagi, sangat aneh jika dalam situasi sekarang ini belum ada kebijakan ke arah pengawasan serius bagi orang-orang yang keluar masuk itu.
“Belum lagi, masalah ekonomi warga. Bantuan juga belum disalurkan. Kok malah digaung-gaungkan ratusan ribu masker,” katanya.
“Jika Pemerintah Daerah terlambat dan kehilangan arah dalam menangani wabah, kemungkinan akan ada bom waktu,” timpal Maharadi.
[Darmawan]






