Oleh : Makhmud Riyadhi, M.Pd*
Pembelajaran online (dalam jaringan/daring) sebenarnya sangat sesuai dengan semangat abad 21 dan kondisi dunia saat ini yang sedang dilanda pandemi Covid-19, disarankan guru dan siswa untuk sementara menghindari tatap muka secara fisik.
Namun dalam praktik selama ini menuai pro dan kontra baik di kalangan kepala sekolah, guru, wali siswa, siswa, dan pemerhati pendidikan.
Komentar diterima dari seorang wali siswa [tampaknya paham tentang IT] di antaranya, pembelajaran online yang dilaksanakan sekolah/guru di sebagian sekolah berbeda dengan yang seharusnya diterapkan, dikarenakan metode dan teknik yang diterapkan saat ini membuat bingung/stres siswa.
Selanjutnya dia mengatakan, “Pada saat ini guru bukan melakukan pembelajaran online/daring tetapi pemberian tugas secara online/daring.”
Memang kalau kita cermati ada perbedaan pembelajaran online/daring dan pemberian tugas melalui media online/daring.
Dalam pembelajaran online/daring seharusnya tetap terjadi interaksi tatap muka antara siswa dengan guru pada setiap pembelajaran sesuai jam pelajaran yang dibuat sekolah/guru.
Pro dan kontra antara kepala sekolah, guru, wali siswa, siswa, dan pemerhati pendidikan bukan tidak beralasan.
Banyak permasalahan [terutama kondisi di Aceh Tengah] yang harus dibenahi di antaranya distribusi guru yang tidak merata, tidak semua sekolah, guru, siswa memiliki dan melek IT, dll.
Menyangkut kemampuan guru pada era kesejahatan (globalisasi), sudah saatnya guru secara mandiri, bersama-sama, atau dengan difasilitasi institusi segera melakukan “upgrade” untuk terbiasa dengan pembelajaran online.
Salam pendidikan.
*Pengawas Sekolah Pada Disdik Aceh Tengah