TAKENGON-LintasGAYO.co : Sebuah perusahaan yang bergerak di bidang sosial yang menangani limbah asal Inggris, Ministry Of Waste hadir ke Aceh untuk bekerjasama menangani permasalahan sampah di bumi Serambi Mekkah itu.
CEO & Founder Ministry of Waste, Samanta Skrivere, Senin 2 Maret 2020 saat mempresentasikan program yang akan dibawa ke Aceh terssebut, di Ruang Ketua DPRK Aceh Tengah mengatakan bahwa, Ministry of Waste akan hadir di 4 kabupaten/kota di Aceh.
“Kota Banda Aceh, Subulussalam, Langsa dan Takengon merupakan empat kota yang akan kami ajak kerjasama menangani persoalan limbah terutama sampah,” kata Samanta yang didampingi Ambassador Ministry of Waste, Fauzan Febriansyah.
Menurut Samanta, perusahaannya akan menjadi partner pemerintah di Aceh Tengah dalam pengolahan sampah.
“Jika nantinya program ini direspon Pemkab, kita ingin masyarakatnya juga bisa meningkat taraf ekonominya. Lain itu kota Takengon dan 3 kota lainnya akan semakin indah dan nyaman,” ungkapnya.
Sementara itu, Fauzan Febriansyah menambahkan setelah presentasi di DPRK dan Bupati, maka langkah selanjutnya adalah melakukan analisa studi kelayakan dan seterusnya menyusun kerjasama lewat MoU.
“Akan disusun MoU (kerjasama) apa-apa yang akan menjadi tanggung jawab perusahaan ketika hadir kemari,” katanya.
Ditanya kenapa memilih Takengon, Fauzan menerangkan bahwa ada permintaan dari Wakil Ketua DPR Aceh, Hendra Budian. “Samanta hadir kesini Januari lalu, bang Hendra langsung hubungi saya meminta agar program ini dapat dilaksanakan di Aceh Tengah,” katanya.
Lain itu, Ketua DPRK Aceh Tengah, Arwin Mega tampak antusias melihat pemaparan konsep pengolahan sampah oleh Ministry of Waste. Menurutnya, program ini layak dilakukan di Aceh Tengah yang dinilai sampahnya sudah urgen.
“Melihat pemaparan dari Samanta, ini sangat cocok kita lakukan sebagai upaya memerangi sampah di Takengon. Lain itu, masyarakat juga terbantu, karena sampah itu bisa dijual. Pengolahan sampah yang ditawarkan juga sudah modern,” kata Arwin Mega.
“Kita akan desak pihak eksekutif menangkap program ini. Jangan disia-siakan,” demikian Arwin Mega menimpali.
Dalam presentasi dari Ministry of Waste itu, tampak hadir juga Kepala Dinas Kebersihan Aceh Tengah.
[Darmawan Masri]





