Oleh : Khairan Konadi*
Akhir-akhir ini banyak keluarga terganggu oleh berbagai masalah seperti masalah ekonomi, perselingkuhan, dan menurunya kewibawaan orang tua karena mereka memperlihatkan perilaku yang tidak baik seperti berjudi, kenakalan remaja yang membuat para orang tua menimbulkan rasa khawatir terhadap anaknya.
Kebanyakan kasus-kasus ini banyak dilihat di media sosial. Diusahakan agar masing-masing orang tua dapat mengambil pelajaran dan mengambil hikmah dari kejadian tersebut agar bisa membuat benang merah nantinya di lingkungan anak agar menjadi pengawasan lebih diperhatikan lagi.
Salah satu upaya adalah dengan ilmu untuk memahami perilaku anak di dalam sistem keluarga (psikologi keluarga) dan memberi bimbingan dan arahan kepada anak.
Karena itu sebagai salah satu upaya memberikan “psikologi dan bimbingan keluarga sakinah” sebagai perpaduan ilmu tentang prilaku dan agama islam agar anak dapat memahami jika melakukan hal-hal negatif akan berdampak buruk bagi dirinya dan lingkungannya.
Hal ini diupayakan agar tercipta keluarga yang damai berdasarkan ajaran Allah SWT yaitu tumah tangga sebagai pusat ibadah, mental, moral, fisik dan komunikasi antara anggota keluarga dan masyarakat.
Membina keluarga agar menjadi sakinah adalah kepedulian utama ajaran islam saya hanya memberikat penjelasan singkat sebagai berikut :
1. Allah SWT berfirman dalam surat Attahrim ayat 6 : “Hai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka…” Dalam ayat ini walaupun sasarannya keluarga, akan tetapi harus diri para calon atau kepala keluarga itu terlebih dahulu yang di peliharanya dari api neraka.
Artinya ibu-ayah dan calon ibu-ayah itu harus memagari dan melengkapi diri dengan ajaran islam, beriman, bertaqwa, dan beramal saleh.
Jika keimanan mereka sudah teguh akan mudah menularkan kepada anak-anaknya sehingga anak-anak itu kokoh keimanan dan ketaqwaanya. Dengan perkataan lain, hanyalah iman dan taqwa itu yang dapat memelihara setiap anggota keluarga dari api neraka. Api neraka disini ialah perbuatan kejahatan seks, penipuan, perampokkan, alkohol dan narkotika.
2. Dalam surat Lukman ayat 12-19, padat berisi ajaran pendidikan keimanan dan ketaqwaan agar terbentuk keluarga sakinah. Antara lain dalam surat itu Lukman mengajarkan supaya anak-anaknya tidak menyekutukan Allah SWT, karena hal itu adalah dosa yang besar.
Selanjutnya diperintahkan agar bebrbuat baik terhadap kedua orang tua, tidak boleh menentang keduanya diajarkan pula agar anak-anak melaksanakan shalat, mengaji Al-Qur’an dan mengajak orang berbuat baik serta mencegah dari perbuatan mungkar, tidak boleh -menyombongkan diri dan sebagainya. Ajaran-ajaran ini sangat positif bagi pembentukan kepribadian anak supaya berahlak mulia.
Pada dasarnya tindakan negatif yang dilakukan anak meliputi semua prilaku yang menyimpang dari norma-norma agama perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang sekitarnya.
Perlu adanya tindakan-tindakan dari pemerintah untuk mengawasi tindakan anak-anak dan remaja di Indonesia agar tidak terjerumus pada euforia kasus yang kita lihat sekarang. Penanaman nilai moral, pendidikan dan nilai religius pada diri seorang anak.
*Mahasiswa UIN Ar-Raniry Asal Kebayakan, Aceh Tengah