Menjanjikan, Petani Coklat di Gayo Mampu Hasilkan 8 Ton Pertahun

oleh
Husni Pedagang Pengumpul Coklat di Bener Meriah. (Darmawan)

REDELONG-LintasGAYO.co : Selain kopi, uyem dan tembakau, daerah Gayo punya komoditi unggulan lain yang tak kalah nilai ekonomisnya. Salah satunya adalah coklat.

Tanaman coklat banyak ditemui di Kabupaten Bener Meriah terutama di Kecamatan Timang Gajah dan Gajah Putih serta dataran rendah lainnya di Aceh Tengah dan Bener Meriah.

Melirik tanaman ini, sembari berburu durian ke kecamatan Gajah Putih, Bener Meriah, beberapa waktu lalu, LintasGAYO.co menemui salah seorang pedagang pengumpul (toke-red) coklat di Kecamatan Gajah Putih.

Adalah Husni yang sejak 5 tahun ini membeli hasil biji coklat dari petani sekitar. Menurutnya, harga beli biji coklat bervariasi, mulai 12 ribu perkilo untuk kering 1 hari, dan tertinggi 27 ribu untuk kering total.

“Jadi harga yang kita beli tergantung kering dan kualitas dari bijinya. Semakin baik kualitas semakin tinggi harganya. Biasanya yang beli pedagang dari Sigli,” kata Husni.

Ia pun mampu membeli 10 ton biji coklat basah dalam sehari. “Jadi potensinya luar biasa saya kira. Coba kita hitung, 1 hektar tanaman coklat maksimal 1000 batang dan dapat menghasilkan gabah 8 ton kering,” tegasnya.

“Kalau 8 ton dikalikan rata-rata 25 ribu saja, maka penghasilan petani mencapai 200 juta. Hanya saja penghasilan segitu belum diperoleh oleh petani, hanya beberapa yang hasilnya segitu, lantaran ilmu terkait tanaman ini masih minim,” tambahnya.

Ia pun berharap, Pemkab Bener Meriah melalui dinas terkait turun ke lapangan melihat kondisi petani coklat. “Ya tentu harus ada penyuluhan agar hasilnya maksimal, itu yang diharapkan. Rata-rata petani disini, menumpangsarikan tanaman coklat dengan durian dan kopi Lampung,” tandasnya.

[Darmawan]

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.