Banda Aceh-LintasGAYO.co : Kursi Wakil Bupati Bener Meriah telah mengalami kekosongan sejak ditinggalkan Bupati Ahmadi yang terjerat kasus, sejak 4 Juli 2018 silam.
Roda kepemimpinan di kanupaten penghasil kopi arabika itu terlihat tak stabil lantaran Wabup yang semula dijabat Abuya Sarkawi dan akhirnya naik menjadi Bupati, harus bekerja sendian.
Menanggapi itu, Ketua Umum HHimpunan Pemuda Pelajar Mahasiswa Bener Meriah (HPBM) Banda Aceh, Riga Wantona menyesalkan lamany kekosongan posisi Wabup itu.
Menurut Riga lamanya pengisian posisi Wabup disebabkan kisruh antar sesama partai pengusung Ahmadi-Sarkawi dalam konstelasi pilkada beberapa tahun silam.
“Publik tau, pasangan Ahmadi-Sarkawi didukung PKB, Golkar, PDA dan PKS, dimana menurut Undang-Undang memiliki hak mengajukan calon Wakil Bupati disisa masa jabatannya. Tapi yang kita lihat, ada saling rebut, dan itu tak baik,” katanya, Rabu 19 Februari 2020.
Dilanjutkan, per 27 Januari 2020 Tgk H Sarkawi telah mengirim surat penting, surat yang berisikan perihal pengisian Wakil Bupati Kabupaten Bener Meriah sisa periode 2017-2022 yang ditujukan kepada pimpinan partai politik pengusung.
“Namun hingga saat ini, surat tersebut masih belum ada titik terang. Dan lagi-lagi Abuya kewalahan bekerja sendiri,” terangnya.
“Sebagai contoh, ketika perihal penting Bupati harus keluar daerah untuk menerima penghargaan atau rapat di kementerian. Daerah pasti kosong, dan jabatan pimpinan harus diserahkan ke Sekda sebagai Plh. Ini cukup memyulitkan,” tambahnya.
Riga menyarankan, para partai pengusung membuang ego pribadi untuk kemajuan daerah. Sehingga titik terang siapa Wabup Bener Meriah segera terwujud.
“Karena itu posisi Wabup harus segera diisi, dan janganĀ ditunda-tunda, laada pun untuk partai pengusung seharusnya segera bersepakat siapa yang akan di calon kan menjadi Wabup, tentunya harus orang yang cakap menjadi pemimpin,” tandasnya.
[SP/Darmawan]