Kopi Gayo Telah Diekspor Sejak Tahun 1929

oleh
proses muat ekspor green bean di KBQ Baburrayan Pegasing Aceh Tengah. (doc. LGco)

TAKENGON-LintasGAYO.co : Kopi arabika Gayo yang menjadi andalan perekonomian di Dataran Tinggi Gayo (Aceh Tengah dan Bener Meriah) ternyata sudah diekspor pertama kali pada tahun 1929.

Hal tersebut diungkapkan salah seorang akademisi di Aceh Tengah yang terus mengkaji sejarah-sejarah Gayo lewat studi literasi, Zulfikar Ahmad aman Dio beberapa waktu lalu.

Menurutnya, sejak tahun 1929 kopi Gayo telah diekspor ke Eropa. Dan hanya dalam waktu 9 tahun saja tepatnya pada tahun 1938, nilai ekspornya sudah mencapai 82.546 gulden atau setara dengan Rp. 594 Juta (Kurs Rupiah saat ini).

Terkait : Belang Gele Pernah Jadi Sentra Pengolahan Kopi Arabika Gayo Di Masa Belanda

“Kenapa kopi Gayo sudah diekspor pada zaman itu, ya karena produksinya sangat melimpah,” kata Aman Dio.

Kopi di Perkebunan Veenhuyen di Paya Tumpi (Koleksi foto Zulfikar Ahmad)

Dia menambahkan, kopi Gayo pertama kali diekspor oleh Veenhuyzen yang merupakan pekebun kopi pertama di Gayo tepatnya di daerah Paya Tumpi.

Terkait : Veenhuyzen Dan Kebun Kopi Arabika Pertama Di Gayo

“Urang Gayo patut bersyukur dengan kopi arabika terbaik anugerah Allah SWT. Hingga saat ini, kopi Gayo terus diekspor ke berbagai negara, yang menjadikan komoditi ini menjadi sumber pendapatan terbesar bagi masyarakat Gayo,” tandas Zulfikar Ahmad Aman Dio.

[Darmawan Masri]

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.