Begini Cara Pemuda Kepies Apresiasi Buku Emun

oleh

BUNTUL-LintasGAYO.co : Buku antologi puisi “Emun” karya Ansar Salihin dilaunching di kebun stroberi Kepies, kecamatan Permata Kabupaten Bener Meriah, Selasa 13 Agustus 2019. Kegiatan ini diinisiasi oleh lemuda/i Kepies, dengan menghadirkan Narasumber Awaluddin Ishak, S.Sn (Penyair Muda Gayo).

Ini merupakan launching ketiga buku emun yang sebelumnya telah dilakukan di Sigli dua kali.

Ansar Salihin menjelaskan bahwa launching ini dilaksanakan sengaja di kebun stroberi yang merupakan objek wisata yang ada di desa Kepies.

“Hari ini buku Emun dilaunching di kampung halamannnya, yang merupakan tempat lahirnya ide judul Emun. Kepies yang terkenal dengan kampung paling dingin di Kabupaten Bener Meriah, negeri yang selalu diselimuti kabut dan hujan. Di kebun ini tempat yang paling cocok untuk launching buku Emun, yang belum pernah dilakukan sebelumnya,” papar Ansar putra kelahiran Buntul Kepies ini.

Sementara itu, Awaluddin Ishak yang membedah buku tersebut mengungkapkan, Ansar Salihin telah menulis puisi sejak tahun 2010 sejak bergabung dengan Komunitas Seni Kuflet. Ia menyelesaikan buku ini dalam kurun waktu enam tahun (2011-2016). Karya-karyanya berangkat dari peristiwa yang terjadi sehari-hari, terutama peristiwa Kepies.

“Ansar memperkanalkan Kepies melalui Emun dalam puisinya, serta karya tulis lainnya seperti essay, berita dan opini terus mempublikasikan Kepies kepada dunia. Ini patut menjadi contoh kepada pemuda Kepies untuk terus berkarya demi memajukan nama baik Kampung atau Desa Kita ini,” jelas Awalludin.

Awalludin juga melanjutkan, dalam pemaparan materinya, Puisi merupakan salah satu karya tulis yang memiliki nilai estetis dan makna mendalam, melalui puisi seorang penyair menggambarkan peristiwa alam diekspresikan melalui tulisan singkat, namun memiliki makna mendalam.

“Salah satu puisi Ansar berjudul Kepies, isinya seperti ini, matahari // terbentang, hujan tak reda // dingin gigilkan hati // sedang api ditungku // tak membara. Puisi yang singkat ini adalah penggambaran alam Kepies yang selalu hujan dan berawan, sehingga masyarakat menghidupkan tungku api untuk menghangatkan badan,” pungkas Awalludin.

Selanjutnya Zakaria ketua pelaksana dalam kegiatan tersebut mengajak kepada pemuda dan pemudi Kepies untuk mendukung dan memberikan motivasi kepada penulis buku Emun, sekaligus mempublikasikan kegiatan ini di media sosial masing-masing.

“Karya kawan kita Ansar Salihin harus kita dukung, mari teman-teman semua untuk mempublikasikan buku Emun melalui kegiatan yang kita laksanakan hari ini di media sosial. Dengan demikian kita telah mempublikasikan desa Kepies kepada masyarakat umum. Agar kampung kita semakin maju,” ungkap Zakaria yang merupakan Sekretaris Desa Kepies.

Setelah acara, Ansar Salihin menyerahkan buku Emun kepada Zakaria sebagai perwakilan aparat Desa Kepies, kemudian kepada Awalludin Ishak sebagai narasumber dan kepada Fadhlal Almuaris salah satu pemuda Kepies yang akan melanjutkan kuliah di ISI Yogyakarta. [Sp]

 

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.