TAKENGON-LintasGAYO.co : Penulis buku Marechausse di Gayo Lues 1904, Yusra Habib Abdul Gani mengatakan bahwa masih banyak kalangan yang menyalahartikan makna dari pasukan Marechaussee nya Belanda pada saat membantai urang Gayo pada tahun 1904 di Kute Reh.
Dari hasil penelitiannya, pasukan Marechaussee (Marsose dalam pelafalan Bahasa Indonesia) yang dikerahkan kerajaan Belanda ke Bumi Gayo merupakan pasukan tempur yang memiliki keahliah khusus.
“Kalau sekarang mereka itu disebut pasukan khusus. Mereka sengaja dikirim ke Gayo untuk melakukan genosida. Jadi mereka bukan pasukan biasa,” jelas Yusra Habib Abdul Gani, Minggu 30 Juni 2019.
Dijelaskan lagi, pasukan Marechaussee yang dikirim lewat Gayo Lues, merupakan bentuk prustasi dari Belanda, karena selalu mendapatkan perlawanan sengit dari benteng-benteng pertahanan urang Gayo.
“Bentuk prustasi itulah, mereka mengirim pasukan khusus untuk membumihanguskan perlawanan rakyat Gayo dan berhasil menjajah negeri kita ini,” ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, buku yang berjudul Marechaussee di Gayo Lues 1904 akan dibedah pada 11-13 Juli 2019 mendatang.
Baca ; Buku Marechaussee Di Gayo 1904 Akan Dibedah Di Gayo Lues
[Darmawan]